Evaluasi penggunaan metode aerated drilling pada trayek 12 ¼ sumur “rn-1†lapangan “hmâ€.
Penerbit : FTKE - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Onnie Ridaliani Prapansya
Pembimbing 2 : Apriandi Rizkina Rangga Wastu
Kata Kunci : Equivalent Circulating Density (ECD); Equivalent Mud Weight (EMW); Aerated Drilling; Lost Circulatio
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_STP_071002100044_Halaman-Judul.pdf | 13 | |
2. | 2025_SK_STP_071002100044_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_SK_STP_071002100044_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_STP_071002100044_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_STP_071002100044_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_STP_071002100044_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_STP_071002100044_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_STP_071002100044_Bab-1.pdf | 4 | |
9. | 2025_SK_STP_071002100044_Bab-2.pdf |
|
|
10. | 2025_SK_STP_071002100044_Bab-3.pdf |
|
|
11. | 2025_SK_STP_071002100044_Bab-4.pdf |
|
|
12. | 2025_SK_STP_071002100044_Bab-5.pdf | 2 | |
13. | 2025_SK_STP_071002100044_Daftar-Pustaka.pdf | 3 | |
14. | 2025_SK_STP_071002100044_Lampiran.pdf |
|
K Kegiatan pengeboran sumur geothermal biasanya dilakukan di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang sering menghadapi tantangan berupa kehilangan sirkulasi (lost circulation) yang umumnya disebabkan oleh banyaknya keberadaan rekahan alami pada formasi batuan beku. kehilangan sirkulasi dapat menyebabkan berbagai permasalahan dalam operasi pengeboran, seperti terhambatnya laju penetrasi, peningkatan biaya operasional, serta potensi kerusakan formasi akibat hilangnya fluida pengeboran ke dalam rekahan. selain itu, kehilangan sirkulasi juga dapat mengganggu kestabilan tekanan formasi dan menyebabkan gangguan dalam pengendalian tekanan sumur. oleh karena itu, diperlukan pendekatan alternatif untuk mengurangi tekanan hidrostatis dan mencegah hilangnya fluida ke dalam formasi berpori atau rekahan. metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan penggunaan metode pengeboran aerasi (aerated drilling), yang menggunakan udara atau gas bertekanan sebagai bagian dari sistem sirkulasi fluida.penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan metode aerated drilling dalam menurunkan densitas fluida pengeboran, sekaligus menentukan jendela operasi dan recommended operating range berdasarkan kombinasi optimal antara laju alir gas dan laju alir fluida. evaluasi ini mencakup penelitian terhadap parameter tekanan sirkulasi di dasar lubang (bottom hole circulating pressure) serta penilaian efisiensi pengangkatan cutting guna menjaga kualitas pembersihan lubang bor selama proses pengeboran berlangsung. dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menekankan pada aspek tekanan fluida, tetapi juga pada efisiensi transportasi cutting sebagai faktor penting dalam menjaga stabilitas lubang dan kelancaran operasi pengeboran. evaluasi dilakukan berdasarkan data lapangan yang relevan dengan kondisi aktual pengeboran panas bumi, sehingga hasil yang diperoleh bersifat aplikatif dan dapat diterapkan pada kondisi serupa di lapangan.metodologi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif berdasarkan data lapangan, dan analisis kuantitatif melalui perhitungan profil densitas fluida pengeboran menggunakan metode guo-ghalambor. metode ini menghasilkan nilai equivalent circulating density (ecd) dan equivalent mud weight (emw). penurunan ecd dan nilai emw yang lebih rendah seiring dengan bertambahnya kedalaman mencerminkan keberhasilan metode aerated drilling dalam mengendalikan tekanan total sistem tanpa menambah densitas lumpur. hal ini menjadi mekanisme utama dalam mengatasi lost circulation yang terjadi pada sumur rn-1, di mana tekanan fluida dapat dikurangi sehingga menghindari perembesan ke dalam rekahan alami formasi. hasil perhitungan menunjukkan bahwa fluida aerasi menghasilkan ecd dalam kisaran 6,65 hingga 4,99 ppg, yang lebih tinggi dibandingkan emw sebesar 6,22 hingga 4,32 ppg, menandakan adanya kontribusi udara bertekanan dalam menurunkan tekanan sistem secara keseluruhan. selisih antara nilai ecd dan emw tersebut menjadi indikator keberhasilan teknik aerasi dalam menciptakan tekanan efektif yang lebih rendah, tanpa menimbulkan underbalance berlebih.berdasarkan hasil perhitungan tekanan bhcp, jendela operasi yang diizinkan berada pada rentang 1.385,37 psi hingga 2.424,40 psi, dengan kombinasi laju alir gas antara 500 hingga 2.250 scfm, serta laju alir fluida antara 400 hingga 600 gpm. pada pembersihan lubang bor dengan menggunakan metode cutting carrying index (cci) diperoleh nilai yang berada di rentang 16,53 hingga 25,46, dan seluruhnya berada di atas ambang batas minimum yaitu satu, yang menunjukkan bahwa proses pengangkatan cutting berlangsung secara efektif dan mendukung keberhasilan pembersihan lubang bor. cci yang tinggi menunjukkan efisiensi pengangkatan cutting yang optimal, sehingga dapat meminimalkan masalah dan tidak ada cutting yang mengendap. secara umum, metode aerated drilling sebagai pendekatan teknis yang efektif dan aman dalam mengatasi permasalahan lost circulation pada kegiatan pengeboran panas bumi. pendekatan ini dapat menjadi solusi alternatif dalam menjaga efisiensi dan keselamatan operasi pengeboran secara menyeluruh.kata kunci: equivalent circulating density (ecd); equivalent mud weight (emw); pengeboran aerasi; lost circulation; cutting carry index (cci)
G Geothermal well drilling activities are usually carried out in mountainous or high-altitude areas that often face challenges in the form of lost circulation, which is generally caused by the presence of many natural fractures in igneous rock formations. lost circulation can cause a variety of problems in drilling operations, such as obstructed penetration rates, increased operational costs, and potential formation damage due to the loss of drilling fluid into fractures. in addition, circulation loss can also destabilize formation pressure and cause disruptions in well pressure control. therefore, an alternative approach is needed to reduce hydrostatic pressure and prevent fluid loss into porous formations or fractures. a method used to overcome this problem is the use of aerated drilling, which uses pressurized air or gas as part of the fluid circulation system.this study aims to evaluate the application of the aerated drilling method in lowering the drilling fluid density, while determining the operating window and recommended operating range based on the optimal combination of gas flow rate and fluid flow rate. this evaluation includes a study of bottom hole circulating pressure parameters as well as an assessment of cutting removal efficiency to maintain the quality of borehole cleaning during the drilling process. thus, this research not only emphasizes on the fluid pressure aspect, but also on the efficiency of cutting transportation as an important factor in maintaining hole stability and smooth drilling operations. the evaluation is based on field data relevant to the actual conditions of geothermal drilling, so that the results obtained are applicable and can be applied to similar conditions in the field.the methodology used in this research consists of qualitative analysis based on field data, and quantitative analysis through the calculation of drilling fluid density profiles using the guo-ghalambor method. this method produces equivalent circulating density (ecd) and equivalent mud weight (emw) values. the decrease in ecd and lower emw values with increasing depth reflects the success of the aerated drilling method in controlling the total system pressure without increasing the mud density. this is the main mechanism in overcoming the lost circulation that occurred in the rn well, where the fluid pressure can be reduced to avoid seepage into the natural fractures of the formation. the calculation results show that the aerated fluid produces an ecd in the range of 6.65 to 4.99 ppg, which is higher than the emw of 6.22 to 4.32 ppg, indicating the contribution of compressed air in reducing the overall system pressure. the difference between the ecd and emw values is an indicator of the success of the aeration technique in creating a lower effective pressure, without causing excessive underbalance.based on the bhcp pressure calculation results, the allowable operating window is in the range of 1.385,37 psi to 2.424,40 psi, with a combination of gas flow rates between 500 and 2,250 scfm, and fluid flow rates between 400 and 600 gpm. in borehole cleaning using the cutting carry index (cci) method, values were obtained in the range of 16.53 to 25.46, and all were above the minimum threshold of one, indicating that the cutting removal process was effective and supported the success of borehole cleaning. a high cci indicates optimal cutting removal efficiency, which minimizes problems and leaves no cuttings to settle. in general, aerated drilling method is an effective and safe technical approach in overcoming lost circulation problems in geothermal drilling activities. this approach can be an alternative solution in maintaining the overall efficiency and safety of drilling operations.keyword: equivalent circulating density (ecd); equivalent mud weight (emw); aerated drilling; lost circulation; cutting carry index (cci)