DETAIL KOLEKSI

Peningkatan produktivitas di lantai produksi galvanize plant pt bakrie pipe industries dengan menggunakan metode objective matrix (omax)

3.0


Oleh : Izela Febrina Putri

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Didien Suhardini

Pembimbing 2 : Wisnu Sakti Dewobroto

Subyek : Manufacturing - Company;Production control;Performance;Steel pipe

Kata Kunci : increased productivity, galvanize plant production floor, objective matrix method (omax)

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TI_06312072_1_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2016_TA_TI_06312072_2_Bab-1.pdf
3. 2016_TA_TI_06312072_3_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TI_06312072_4_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TI_06312072_5_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TI_06312072_6_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TI_06312072_8_Daftar-Pustaka.pdf

P PT Bakrie Pipe Industries merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan pipa baja. Sebagai perusahaan penghasil pipa terbesar di Indonesia tentunya PT Bakrie Pipe Industries harus terus meningkatkan kinerjanya. Pada tahun 2015 terjadi penurunan produktivitas sehingga perusahaan perlu melakukan peningkatan produktivitas. Penurunan produktivitas yang dialami oleh perusahaan menjadi masalah yang harus diselesaikan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) dengan 6 kriteria atau rasio yaitu efisiensi pemakaian waktu kerja terpakai, tenaga listrik, tenaga kerja, waktu kerja tersedia, meminimumkan produk cacat dan jam kerusakan mesin. Angka IP (Indeks Produktivitas) pada tahun 2015 sebesar -4,88%, angka minus pada IP menunjukan bahwa terjadi penurunan produktivitas dibandingkan pada tahun 2014. Sebelum mengukur produktivitas dilakukan pencarian bobot setiap rasio dari hasil wawancara kepada 3 pakar yaitu supervisor, kepala produksi galvanize plant dan manager produksi galvanize plant, dengan menggunakan bantuan software expert choice. Kemudian dari ke enam rasio yang telah diukur, terdapat 3 rasio yang paling tinggi presentase penurunan produktivitasnya yang kemudian akan diidentifikasi lebih lanjut dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mendapatkan usulan perbaikan. Rasio yang memiliki presentase penurunan tertinggi adalah rasio 1 dengan hasil 0.254%, rasio 5 dengan hasil 1,04% dan rasio 6 dengan hasil 0,395%. Setelah usulan perbaikan maka dilakukan pengukuran produktivitas kembali untuk tahun 2016 dengan menggunakan metode yang sama. Pada tahun 2016 nilai rasio 1 meningkat dari 3,02 menjadi 4,22, rasio 5 meningkat dari 2,54 menjadi 3,54 dan rasio 6 meningkat dari 2,36 menjadi 2,69 dan untuk nilai IP pada tahun 2016 adalah 72,89%. Angka tersebut menunjukan peningkatan produktivitas perusahaan setelah dilakukan usulan perbaikan.

P PT Bakrie Pipe Industries is a manufacturing company engaged in the manufacture of steel pipes. As the largest pipe producer in Indonesia, PT Bakrie Pipe Industries must continue to improve its performance. In 2015 there is a decrease in productivity so that companies need to increase productivity. The decline in productivity experienced by the company becomes a problem that must be resolved so that the company does not lose. Measurement of productivity is done by using Objective Matrix (OMAX) method with 6 criteria or ratios ie efficiency of usage of used working time, electric power, labor, available working time, minimize defect product and machine damage clock. Figures IP (Productivity Index) in 2015 amounted to -4.88%, the minus number on IP shows that there is a decrease in productivity compared to 2014. Before measuring productivity conducted search weight of each ratio of interviews to 3 experts namely supervisor, head of production galvanize Plant and manager of galvanize plant production, using expert choice software assistance. Then from the six ratios that have been measured, there are 3 ratios with the highest percentage decrease in productivity which will then be further identified by using Fault Tree Analysis (FTA) method to get the improvement proposal. The ratio that has the highest decrease percentage is the ratio 1 with the result of 0.254%, the ratio 5 with the result of 1.04% and the ratio 6 with the result 0.395%. After the proposed improvement then re-measured productivity for 2016 using the same method. In 2016 the value of ratio 1 increased from 3.02 to 4.22, the ratio 5 increased from 2.54 to 3.54 and the ratio of 6 increased from 2.36 to 2.69 and for the IP value in 2016 was 72.89 %. The figure shows an increase in company productivity after the proposed improvement.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?