DETAIL KOLEKSI

Perancangan layout gudang barang jadi menggunakan metode Dedicated Storage, Fuzzy Subtractive Clustering, dan Cube Per Order Index pada PT. Subur Djaja Teguh Arina

0.7


Oleh : Arina Luthfini Lubis

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Pembimbing 1 : Nita Puspita

Subyek : Warehouses - Management;Plant layout

Kata Kunci : warehouse layout, finished goods, Dedicated Storage method, Fuzzy Subtractive Clustering, Cube Per O

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2006_TA_TI_06302112_Halaman-Judul.pdf
2. 2006_TA_TI_06302112_Bab-1.pdf 7
3. 2006_TA_TI_06302112_Bab-2.pdf
4. 2006_TA_TI_06302112_Bab-3.pdf
5. 2006_TA_TI_06302112_Bab-4.pdf
6. 2006_TA_TI_06302112_Bab-5.pdf
7. 2006_TA_TI_06302112_Bab-6.pdf
8. 2006_TA_TI_06302112_Bab-7.pdf
9. 2006_TA_TI_06302112_Bab-8.pdf
10. 2006_TA_TI_06302112_Daftar-Pustaka.pdf 1
11. 2006_TA_TI_06302112_Lampiran.pdf

P PT Subur Djaja Teguh merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbaikan mesin, pabrikasi, perancangan serta pembuatan tool dan dies dan pembuatan suku cadang mobil dan motor di Indonesia. Sistem manufaktur yang digunakan oleh perusahaan adalah make to order dengan sistem produksiflow shop.PT. Subur Djaja Teguh sedang menghadapi permasalahan pada penataan Gudang Barang Jadi dimana penyusunan barang tidak teratur dan belum tersedianya suatu sistem informasi yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan area gudang yang belum optimal dimana barang jadi ditumpuk tanpa batasan maksimum. Pola layout penyimpanan barang di gudang barang jadi belum memiliki alokasi yang jelas untuk tiap produk yang disimpan, sehingga operator kesulitan dalam mencari barang jadi yang akan dikirim. Kegiatan 'mencari' dalam proses peletakan dan pengambilan barang jadi menjadi kegiatan rutin yang tidak produktif. Keefektifan kerja material handling gudang terbatasi oleh lebar gang dan peletakan rak yang tidak memberikan space yang cukup untuk melakukan pengambilan barang. Selain itu pengelolaan data penerimaan dan pengeluaran barang jadi dibuat secara manual dan belum memberikan informasi memadai mengena i letak posisi penyimpanan barang jadi yang mengakibatkan banyak terjadi kesalahan dalam memasukkan data.Setelah melakukan pengumpulan data maka dibuatlah perencanaan kebutuhan pallet dan rak penyimpanan yang dibutuhkan untuk menyimpan barang jadi tersimpan maksimal untuk setiap periode. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan desain rak dan penentuan luas area gudang barang jadi dimana kebutuhan rak maksimal yang dibutuhkan adalah sebanyak 124 rak.Dengan perancangan rak, luas area gudang usulan sebesar 816,05 m2 • Metode yang digunakan untuk penyusunan rak adalah Single-side Order Picker. Penempatan rak barang jadi di gudang ditentukan menggunakan metode peletakan barang jadi dengan metode dedicated storage, fuzzy subtractive clustering, dan cube per order index. Selanjutnya dilakukan perhitungan MHES (material handling evaluation sheet) yang berisi informasi detail perpindahan barang dan biaya yang timbul. Dari hasil perhitungan ketiga metode didapatkan biaya MHES masing - masing sebesar Rp. 31.283.473, Rp. 29.408.035 dan Rp. 3 1.338.630, dengan demikian perusahaan dapat melakukan efisiensi dari segi biaya pemindahan bahan yang harus dikeluarkan tiap periode. Berdasarkan hasil perhitungan maka dipilih layout gudang barang jadi usulan berdasarkan metode fuzzy subtractive clustering karena pola penempatan barang menghasilkan biaya lebih rendah dan mampu menjawab kekurangan pada layout • gudang lama serta peletakan barang dapat menempatkan barang sejenis pada suatu area yang relatif dekat (berkelompok).Setelah mendapatkan layout baru, maka dirancang suatu sistem pergudangan terkomputerisasi untuk membantu staf gudang dalam memantau aktivitas pergudangan dan mempermudah penentuan letak barang jadi . Program ini memberikan kemudahan dalam pemetaan barang jadi dalam gudang, penjelasan status barang jadi dalam gudang, pencetakan form untuk keperluan transaksi di gudang.

P PT Subur Djaja Teguh is a company for machine reparation, manufacturing, design and making tool and dies, and making motorcycle and car's sparepart in Indonesia. The manufacturing system of the company is "make to order" with flow shop system.PT. Subur Djaja Teguh is now facing a trouble in Warehouse layout where thefinished goods are misplacing and has no appropriate information system. This problem can be seen by the unoptimalization way of using vvarehouse area, where the goods are heaped without maximum limitation. The layout pattern of keeping goods in warehouse has no clear allocation for each item, and that made the operator difficult to search the items that are going to be sent. This "searching" activity in the process of taking and keeping goods has become unproductive routine activity. The effectiveness work of material handling has been limited by the width of alley and the rack placing was unable to provide enough space for taking goods. In organizing data for incoming and outgoing goods are made manually and has not give appropriate information about the goods location which made a lot mistakes in data input.After collecting the data, the requirements planning for pallet and rack to keep the finished goods for each period were made. Then continued by determined the rack design and the width of warehouse area where the maximum rack requirement is 124 racks.By designing racks, the width of proposal warehouse layout is 816, 05 m2. Themethod for arraging rack is Single-side Order Picker. The rack allocations in warehouse were determined by using warehouse layout methods, they are Dedicated Storage, Fuzzy Subtractive Clustering, and Cube per Order Index. The next step is to calculate MHES (Material Handling Evaluation Sheet) which give detail information of the flow of goods and its costs. The calculation results the costs for each method: Rp. 31.283.473, Rp.29.408.035 and Rp. 31.338.630, in that way the company could make efficiency at materialhandling costs for each period. From the calculation, it is suggested to use the proposal warehouse layout using Fuzzy Subtractive Clustering method because it costs cheaper and has extra points than the old warehouse layout, not only that but it also placed the similar goods in groups.After obtaining the new layout, the next step is to design a computerization systemto help the warehouse staff in monitoring warehouse activities and facilitate goods allocation. This program gives ease at goods mapping , goods status description, and form printing for transactions in warehouse.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?