L LATAR BELAKANG Masa pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita merupakan periode penting, karena akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak. Bayi dua tahun pertama merupakan periode keemasan (golden period), yaitu terjadi optimalisasi proses tumbuh kembang. Anak memerlukan zat gizi agar proses pertumbuhan dan perkembangan berjalan baik. Perbedaan status gizi anak memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap perkembangan anak, apabila gizi seimbang yang dikomsumsi tidak terpenuhi, pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik akan terhambat. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 1-2 tahun.METODEPenelitian ini menggunakan desain cross sectional, yang mengikutsertakan sebanyak 45 anak usia 1-2 tahun yang berkunjung ke Posyandu Anakku Sayang dan Posyandu Balitaku yang berada di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi identitas anak, faktor genetik, faktor biologi, faktor keluarga, dan penilaian status gizi berdasarkan (WHO). Pengukuran perkembangan dilakukan dengan Kuisioner Praskrining Perkembangan (KPSP). Analisis data menggunakan program SPSS versi 20 dengan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05 dan menggunakan uji Fisher.HASILBerdasarkan hasil penelitian pada anak yang berstatus gizi normal sebanyak 38 responden (92,7%) dengan perkembangan normal dan 3 responden (2,3%) dengan perkembangan meragukan, sedangkan anak yang berstatus gizi gemuk sebanyak 4 responden (100,0%) dengan perkembangan normal. Dari hasil uji Fisher di peroleh nilai p = 1KESIMPULANPenelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 1-2 tahun.