Hubungan antara dismenore dengan prestasi belajar pada siswi sma
D Dismenore dapat mempengaruhi lebih dari 50% dari wanita yang menstruasi. Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Tingkat nyeri yang dirasakan berkorelasi positif dengan pembatasan kegiatan sekolah mereka dan berdampak pada kinerja akademik. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa terdapat pengaruh dismenore terhadap prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dismenore dengan prestasi belajar pada siswi SMA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional dengan uji analisis menggunakan chi-square. Penelitian dilakukan kepada 171 siswi SMAN 3 Jakarta. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang meliputi usia, usia menarche, lama perdarahan, riwayat keluarga dan derajat dismenore. Prestasi belajar dinilai menggunakan nilai rata-rata raport. Analisis data menggunakan SPSS for windows 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Sebagian besar responden yang mengalami dismenore ringan (70,3%) memiliki prestasi belajar yang baik sedangkan pada responden yang mengalami dismenore sedang (61,1%) dan berat (84,1%) memiliki prestasi belajar yang kurang. Analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara dismenore dengan prestasi belajar (p=0,000) sedangkan untuk variabel usia menarche (p=0,884), lama menstruasi (p=0,799), dan riwayat keluarga (p=0,809) tidak terdapat hubungan dengan prestasi belajar. Terdapat hubungan yang bermakna antara dismenore dengan prestasi belajar siswi SMA
D Dysmenorrhea can possibly affect more than 50% of women who are menstruating. Currently, prevalence of dysmenorrhea in Indonesia amounted to 64.25% consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. However, perceived pain level was positively correlated with restrictions on their school activities that will make an impact on academic performance. According to previous research, dysmenorrhea can affect towards academic achievement. The aim of this study is to determine the correlation between dysmenorrhea and academic achievement in female senior high school student. The researcher was using observational analytic with cross sectional study approach to chi-square analysis test. The study was conducted with 171 female student at 3 senior high school in Jakarta. Data were collected by using a questionnaire covering age, age of menarche, duration of bleeding, family history, and the degree of dysmenorrhea. Academic achievement was assessed using the average value of report cards. Data analysis using SPSS for windows 17.0 with significance level of 0.05. The majority of respondents who experienced a mild dysmenorrhea (70.3%) has a good academic achievement meanwhile the respondents who experienced moderate dysmenorrhea (61.1%) and severe dysmenorrhea (84,1%) have poor academic achievement. Bivariate analysis showes that were a significant association between dysmenorrhea and academic achievement (p = 0.000). As for the other variable, age of menarche (p=0,884), duration of bleeding (p=0,779) and family history (p=0,809) there is no significant correlation with dysmenorrhea. There is a correlation between dysmenorrhea and academic achievement in female senior high school students.