DETAIL KOLEKSI

Analisis geometri peledak untuk meminimalkan heave di PIT Bakam PT. Kasongan Bumi Kencana Kalimantan Tengah

5.0


Oleh : Sabri

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Pancanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Irfan Marwanza

Subyek : Explosive geometry analysis;Movement rocls - Heave

Kata Kunci : explosive geometry analysis, heave, PT. Kasongan Bumi Kencana

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07311089_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_TM_07311089_Bab-1.pdf 4
3. 2016_TA_TM_07311089_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TM_07311089_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TM_07311089_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TM_07311089_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TM_07311089_Bab-6.pdf
8. 2016_TA_TM_07311089_Bab-7.pdf
9. 2016_TA_TM_07311089_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2016_TA_TM_07311089_Lampiran.pdf

P Penelitian ini didasari oleh tingginya heave yang terjadi pada kegiatan peledakan ore di Pit Bakam PT Kasongan Bumi Kencana (PT KBK). Heave adalah pergerakan batuan yang diakibatkan oleh kegiatan peledakan. Pengukuran Heave dilakukan dengan menggunakan Blasting Vector Indicator (BVI) yang ditempatkan pada jalur ore. Heave dikatakan buruk apabila kenaikan material hasil peledakan adalah lebih dari 1,5 meter. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kegiatan peledakan dalam rangka minimalisasi heave tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang mempengaruhi heave adalah banyaknya bahan peledak yang digunakan beserta stemming, jenis control row dan penempatan control row pada blok peledakan. Analisis penggunaan bahan peledak dan stemming menggunakan Scaled Depth of Burial (SDoB) menunjukkan bahwa penggunaan bahan peledak yang berlebihan menyebabkan terjadinya heave yang besar. Penggunaan satu row sebagai control row cenderung menghasilkan heave yang lebih besar dari pada penggunaan dua row. Penempatan control row yang dekat atau berada pada jalur ore cenderung menghasilkan heave yang lebih besar dari pada control row yang berada jauh dari jalur ore. Penggunaan surface delay yang lebih cepat di control row cenderung menyebabkan heave yang lebih besar jika dibandingkan penggunaan surface delay yang lebih lama.Ujicoba peledakan dilakukan sebanyak 6 kali peledakan, semua kegiatan peledakan mengacu pada standar SDoB dan mengguanakan surface delay yang lebih lama di control row dari pada echelon serta menggunakan dua row sebagai control row. Hasil dari ujicoba kegiatan peledakan ini diperoleh tiga dari 15 BVI melebihi 1,5 meter dan fragmentasi dari ujicoba ini diperoleh pada dua dari enam kegiatan peledakan masing-masing memiliki 2% oversize lebih dari satu meter berdasarkan analisis software Split Desktop 2.0 Demo.

T This research implemented due to uncontrolled heave that occurs in ore blasting activities in Bakam Pit, PT Kasongan Bumi Kencana (PT KBK). Heave is the movement of rock or material caused by blasting activities. Heave measurement is perfomed by using Blasting Vector Incator (BVI) that placed on the ore vein. Heave will categorized as poor if this heave caused rise of more than 1.5 meter on material surface. It is necessary to do the analysis of blasting activities to minimize the heave.This research result indicate that the parameters that affect heave are explosive usage along with stemming length, control row type and the placement of control row on a blasting area. Explosive usage and stemming analysis using Scaled depth of Burial (SDoB) theory showed that excessive use of explosive will cause large heave. Usage of a row as control row tends to produce a greater heave when compare with the use of two rows as control. Placement of control row near by or within the ore vein tend to produce a greater heave when compared with placement of control row is far from the ore vein. Faster surface delay usage in control row tends to produce a greater heave when compared with the use of longer surface delay in control row.Blasting trials are performed 6 times, all of these activities refers to SDoB standard and using longer surface delay on control row than delay on echelon also use of two rows as control. The trials result are 3 out of 15 BVIs had the heave more than 1.5 meters and blasting fragmentation found 2 out of 6 trials each have approximately 2% oversize more than 1 meter based on Split desktop 2.0 Demo Software analysis.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?