Perbaikan tata letak dan material handling lantai produksi PT. Hamson Indonesia untuk mencapai target produksi dengan menggunakan metode pairwise exchange dan simulasi

DETAIL KOLEKSI

Perbaikan tata letak dan material handling lantai produksi PT. Hamson Indonesia untuk mencapai target produksi dengan menggunakan metode pairwise exchange dan simulasi

Oleh : Yudhistira Lionel

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Parwadi Moengin

Pembimbing 2 : Sucipto Adisuwiryo

Subyek : Industrial management;Inventory control;Production control

Kata Kunci : pairwise exchange, layout, material handling, simulation

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap

File Repositori

No.	Nama File	Hal.	Link
1.	2014_TA_STI_06310116_Halaman-Judul.pdf
2.	2014_TA_STI_06310116_Lembar-Pengesahan.pdf
3.	2014_TA_STI_06310116_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4.	2014_TA_STI_06310116_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5.	2014_TA_STI_06310116_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6.	2014_TA_STI_06310116_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7.	2014_TA_STI_06310116_Bab-5_Simulasi.pdf
8.	2014_TA_STI_06310116_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9.	2014_TA_STI_06310116_Daftar-Pustaka.pdf
10.	2014_TA_STI_06310116_Lampiran.pdf

Abstrak
Abstract

P PT. Hamson Indonesia adalah perusahaan nasional yang memproduksi kapal keruk dan komponennya. Permasalahan yang muncul pada lantai produksi adalah sering terjadi kesulitan dalam pencapaian target produksi tepat pada waktu yang ditentukan. Masalah ini disebabkan oleh tata letak lantai produksi yang tidak beraturan dan juga penggunaan material handling yang tidak optimal. Hasil produksi rata-rata Winches, Cutter, dan Steering Gear yang dihasilkan saat ini adalah masing-masing 1 unit dalam waktu 44 jam sedangkan target produksi yang ditetapkan adalah 1 unit dalam waktu 40 jam.Metodologi yang digunakan yang pertama adalah kriteria tata letak, material handling checklist dan penerapan tipe tata letak. Kriteria tata letak dan material handling checklist digunakan sebagai analisa mengenai kondisi tata letak dan material handling saat ini di lantai produksi dan juga untuk mengidentifikasi penyebab tidak tercapainya target produksi. Penerapan tipe tata letak merupakan salah satu pendekatan untuk menerapkan tipe tata letak yang sesuai dengan kondisi tata letak lantai produksi di PT. Hamson Indonesia. Kemudian melakukan evaluasi tata letak dan sistem material handling dengan menggunakan metode pairwise exchange dan simulasi agar mendapatkan rancangan tata letak dan sistem material handling yang terbaik agar dapat mencapai target produksi.Dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang mempengaruhi tidak tercapainya target produksi adalah peletakan departemen yang tidak teratur dan penggunaan alat material handling yang tidak maksimal, sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap tata letak dan sistem material handling. Penerapan tipe tata letak yang sesuai adalah process layout. Kemudian dilakukan evaluasi tata letak dengan metode pairwise exchange dengan hasil pertukaran departemen 3 dan 4 yaitu mesin milling dan mesin bor. Data tata letak baru hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai model untuk dievaluasi kembali dengan menggunakan simulasi agar dapat memenuhi target produksi yaitu selesai dalam waktu 40 jam. Terdapat 3 model usulan yaitu model usulan 1 dengan mengganti material handling manual dengan trolley, model usulan 2 dengan penambahan 1 mesin cutting dan 1 mesin bor, dan model usulan 3 dengan penggabungan 2 model usulan sebelumnya. Model usulan terbaik adalah model usulan 3 yang membutuhkan waktu produksi minimum yaitu 39 jam 57 menit.

P PT. Hamson Indonesia is a national company that manufactures dredger and its components. The problems that arise on the production floor is the production target is not achieved at the specified time. This problem is caused by the layout of the production floor is irregular and also the use of material handling is not optimal. Average production Winches, Cutter, and Steering Gear produced today are each 1 unit in 44 hours while the production target set is 1 unit in 40 hours.The first methodology used is criteria of layout, material handling checklist and application type layout. Criteria layout and material handling checklist is used as an analysis of the condition of the layout and material handling this time on the production floor and also to identify the cause of failure to achieve production targets. The application type layout is one approach to implement the type of layout in accordance with the conditions of production floor layout in PT. Hamson Indonesia. Then evaluate the layout and material handling system using pairwise exchange method and simulation in order to get the design layout and material handling systems are best in order to achieve production targets.It can be concluded that the issues affecting the achievement of production targets are not laying irregular departments and the use of material handling equipment that is not optimal, so it needs a revision of the layout and material handling systems. Application of an appropriate type of layout is the process layout. Then evaluate the layout by using the pairwise exchange method with the results of the exchange of 3 and 4 departments namely milling machines and drilling machines. The new layout of the data results of these evaluations are used as a model to be re-evaluated by using simulation method in order to meet the production target which is completed within 40 hours. There are 3 models of the proposed model first proposed by replacing the manual material handling with trolley, the proposed model 2 with the addition of 1 machine cutting and 1 drilling machine , and 3 with the incorporation of the 2 models previously proposed. Proposed model 3 is the best model that requires a minimum production time which is 39 hours 57 minutes.