D Diskriminasi terhadap hak atas pekerja wanita di Afghanistan yang dilakukan oleh Taliban, sudah sudah menghasilkan bukti atas krisisnya hak asasi manusia yang mendalam. Semenjak pengambilalihan kekuaksaan kembali pada tahun 2021, wanita di Afghanistan tidak mendaptkan askes kebebasan atas bidang ketenagakerjaan yang menyesuaikan dengan prinsip-prinsip yang diatur dalam Convention on The Elimination Of All Forms Discrimination Against Women 1979 yang selanjutnya disebut CEDAW. Pasal-pasal CEDAW, seperti pada Pasal 11 yang menjamin hak wanita untuk bekerja tanpa diskriminasi serta Pasal 2 yang mewajibkan negara untuk mengambil langkah-langkah menghapuskan diskriminasi. Permasalahannya yaitu bagaimana aturan pemenuhan hak atas pekerja perempuan yang seharusnya dilakukan oleh rezim Taliban di Afghanistan dalam bidang pekerjaan pendidikan dan kesehatan dan bagaimana upaya-upaya yang harus dilakukan Komisi Perlindungan HAM untuk melindungi Hak Atas Pekerja terhadap Perempuan berdasarkan CEDAW 1979. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum secara normatif, dengan sifat penelitian deskriptif analitis serta penarikan kesimpulan dengan logika deduktif. Hasil dari penelitiannya, Taliban memberikan akses terbatas dalam bidang kerja yaitu bidang kesehatan dan bidang pendidikan, karena untuk kondisi tertentu, perempuan yang menjadi tenaga kerja di kedua bidang tersebut harus menjalani ketentuan dari Taliban. Secara Faktanya memang mengimplementasikan serta menjalankan ketentuan sesuai Pasal 11 Konvensi CEDAW, namun tidak sepenuhnya memaknai tindakan yang seharusnya sesuai dengan pasal tersebut. Komisi Perlindungan Afghanistan harus tetap memperjuangkan dan melakukan kerjasama multinasional kepada Organisasi Internasional seperti PBB, UN Women, dan beberapa negara lainnya.