K Kebiasaan berolahraga akan mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang serta tingginya risiko terjadi kerusakan pada sistem muskuloskletal. Kerusakan pada sistem muskuloskeletal merupakan salah sat jenis cedera yang sering terjadi danmerupakan salah satu penyebab signifikan terhadap tingkat morbiditas secara global. CK-MM merupakan salah satu enzim untuk membantu mempertahankan jumlah energi yang akan digunakan selama kontraksi otot dan juga dapat dijadikansebagai biomarker kerusakan ototMETODEPenelitian ini merupakan penelitan pra-experimental dengan one group pre and post test yang dilakukan pada 29 laki-laki berusia 18-30 tahun, pengambilan sample dilakukan 3 kali, yaitu sebelum, sesudah dan 72 jam sesudah aktivitas fisik. Konsentrasi serum CK-MM dianalisis menggunakan Kit ELISA dan akan dilakukan pembacaan dengan menggunakan ELISA Reader. Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro wilk dan dianalisis menggunakan Repeated Measures One Way Anova.HASILDidapatkan hasil nilai mean kadar CK-MM meningkat, yaitu Sebelum 6,28138, Sesudah 6,37586, dan 72 jam Sesudah 7,00586 dengan P value 0,2100. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada waktu sebelum, sesudah dan 72 jam sesudah aktivitas fisik (p > 0.05) pada pria usia 18-30 tahun.KESIMPULANSerum CK-MM tidak memiliki hasil peningkatan yang signifikan dari kerusakan otot yang diukur pada waktu sebelum, sesudah dan 72 jam sesudah aktivitas fisik, namun CK-MM tetap dapat digunakan sebagai biomarker kerusakan otot.