Pencegahan dan penatalaksanaan syok anafilaktik dalam praktek dokter gigi (studi pustaka)
Nomor Panggil : 617.605 ANN p
Penerbit : FKG - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2008
Pembimbing 1 : drg. Darma Hidayat
Subyek : Dentistry - Oral surgery;Dentistry - Anaphylactic shock
Kata Kunci : anaphylactic shock, epinephrine.
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2008_TA_KG_04005026_Halaman-Judul.pdf | 10 | |
2. | 2008_TA_KG_04005026_Bab-1.pdf | 3 | |
3. | 2008_TA_KG_04005026_Bab-2.pdf |
|
|
4. | 2008_TA_KG_04005026_Bab-3.pdf |
|
|
5. | 2008_TA_KG_04005026_Bab-4.pdf |
|
|
6. | 2008_TA_KG_04005026_Daftar-Pustaka.pdf | 3 |
S Syok anafilaktik merupakan salah satu manifestasi reaksi hipersensitivitas tipe I, yang mana merupakan suatu keadaan alergi. Anafilaktik terjadi akibat pemaparan ulang pada orang yang telah mengalami sensitisasi sebelumnya terhadap suatu bahan pencetus, atau yang disebut sebagai alergen. Bahan-bahan pemicu terjadinya syok anafilaktik dalam bidang kedokteran gigi berupa obat-obatan seperti antibiotik (penisilin, sulfonamid), larutan anestesi lokal (prokain, lidokain), dan analgetika (barbiturat). Gejala anafilaktik dapat timbul pada satu atau lebih sistem organ, yang paling umum adalah kulit, otot polos, sistem kardiovaskular, dan sistem respirasi. Pencegahan merupakan tindakan yang penting karena kematian dapat terjadi dengan cepat pada reaksi anafilaktik. Obat pilihan utama yang digunakan dalam penatalaksanaannya adalah adrenalin.