DETAIL KOLEKSI

Perbaikan tata letak lantai produksi dan pemanfaatan alat material handling untuk meminimasi waktu produksi dengan menggunakan pendekatan simulasi pada PT. Armindo Catur Pratama


Oleh : Dwiyana Puji Lestari

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Parwadi Moengin

Pembimbing 2 : Sucipto Adisuwiryo

Subyek : Factory management;Plant layout

Kata Kunci : pairwise exchange, layout, material handling, simulation

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_STI_06312018_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_STI_06312018_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2016_TA_STI_06312018_Bab-1_Pendhauluan.pdf
4. 2016_TA_STI_06312018_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2016_TA_STI_06312018_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2016_TA_STI_06312018_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan.pdf
7. 2016_TA_STI_06312018_Bab-5_Simulasi-Tata-Letak-dan-Analisa.pdf
8. 2016_TA_STI_06312018_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2016_TA_STI_06312018_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2016_TA_STI_06312018_Lampiran.pdf

P PT. Armindo Catur Pratama adalah perusahaan yang bergerak pada bidangkonstruksi baja. Permasalahan yang muncul pada lantai produksi pada PT. Armindo CaturPratama adalah keterlambatan proses produksi. Masalah ini disebabkan oleh tata letak lantaiproduksi yang tidak beraturan dan juga penggunaan material handling yang tidak optimal.Hasil produksi rata-rata body tower, tangga tower dan kaki tower yang dihasilkan saat iniadalah masing-masing 1 unit dalam waktu 46 jam kerja yang setara dengan 6 hari kerja.Sedangkan target produksi yang ditetapkan adalah 1 unit dalam waktu 40 jam atau 5 harikerja. Tujuan dari evaluasi tersebut adalah untuk menentukan rancangan model usulanperbaikan terhadap perbaikan tata letak dan juga penggunaan alat material handling. Setelahdibuat rancangan tersebut maka dapat dipilih hasil usulan terbaik yaitu usulan yangmemilikiwaktu produksi minimum dan peningkatan utilitas kinerja operator.Evaluasi dilakukan terhadap tata letak lantai produksi dengan menggunakan tataletak checklist dan untuk evaluasi penanganan material handling dengan menggunakanmaterial handling checklist sheet. Setelah didapatkan hasil dari evaluasi terhadap tata letakdan penanganan material handling maka dilakukan perbaikan terhadap permasalahan tataletak dengan menggunakan metode pairwise exchange dan untuk perbaikan penangananmaterial handling dengan menggunakan Material Handling Evaluation Sheet (MHES).Setelah dilakukan evaluasi maka dilakukan perbaikan dengan menggunakan pendekatansimulasi untuk mengetahui hasil yang terbaik dari perbaikan-perbaikan. Hasil evaluasi tata letak checklist dan material handling checklist dapat diketahuibahwa penyebab keterlambatan waktu proses produksi adalah jarak yang jauh antardepartment yang berhubungan dan penanganan material handling yang belum optimal.Setelah itu dilakukan evaluasi tata letak dengan menggunakan metode pairwise exchangedengan hasil pertukaran departemen 6 dengan departemen 8 yaitu mesin las dan mesingalvanisasi. Data tata letak baru hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai model untukdievaluasi kembali agar dapat memenuhi target produksi yaitu selesai dalam 40 jam.Model yang diusulkan adalah dengan penambahan 2 mesin bubut cutting, 1 mesinbubut ulir dan 1 mesin bubut holling dan juga mengganti material handling yang digunakanuntuk perpindahan manual oleh operator untuk perpindahan dari gudang bahan pembantumenuju area las diganti dengan menggunakan forklift. Model usulan yang dapat dipilihadalah model usulan 1 mampu menyelesaikan waktu proses produksi selama 39 jam 56menit dan tanpa penambahan biaya untuk pengadaanmesin dan investasi lainnya. Danmodelusulan yang dapat dipilih lainnya adalah model usulan 3 yaitu model usulan yangmembutuhkan waktu produksi minimum yaitu 38 jam 15 menit atau sama dengan 4 harikerja namun ada penambahan biaya untuk investasi mesin dan operator sebesar Rp9.262.500.

P PT. Armindo Catur Pratama is a company engaged in steel construction. Theproblem on the production floor of PT. Armindo Catur Pratama is the delayed in theproduction process. This problem is caused by the production floor layout is irregular andalso the used of material handling is not optimal. Now, the average production of bodytower, stair tower and foot tower are 1 unit within 46 hours which is equivalent more thanto 6 working days. While the production target is set to 1 unit within 40 hours or 5 workingdays. The purpose of the assessment is to determine the design of the models proposedimprovement to the improvement of layout and also the use of material handling tools. Oncethe draft is made, it can have the best proposal is the result of a proposal that has theminimum production time and increased utility operator performanced.Evaluation on production floor layout by using layout checklist and evaluation onhandling of material handling by using material handling checklist sheet. After the resultsof evaluation of the layout and handling of material handling were obtained then madeimprovement to the problem of the layout by using pairwise exchange method and to improvethe handling of material handling using Material Handling Evaluation Sheet (MHES). Afterthe evaluation it carried out repairs using a simulation approach to determine the bestresults of improvements.Results of the evaluation layout checklist and material handling checklist can be seenthat the cause of the delay time of the production process is a long distance between therelated departments and the handling of material handling is not optimal. Then evaluate thelayout by using pairwise exchange method with the results of the exchange of department 6and department 8 which are namely welding machine and galvanization machine. The resultof this evaluation of the new layout data is used as a model to be re-evaluated to completethe production target which is to be completed within 40 hours. The proposed model is the addition of 2 lathe cutting, 1 lathe screw and 1 latheHolling and also change the handling of material that is used to transfer manually by theoperator for the displacement of the warehouse adjuvant to the weld area is replaced byusing a forklift. The proposed model which can be selected is the one proposed model forthe production process time to 39 hours 56 minutes and no additional cost for theprocurement of machinery and other investment. And the proposed model which can beselected more are proposed model 3 that the proposed model which requires a minimumproduction time is 38 hours 15 minutes or equal to 4 working days, but there are additionalcosts for investment in machinery and operator Rp 9.262.500 .

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?