L LATAR BELAKANGMenanggapi tingginya kasus positif COVID-19 di Indonesia, pemerintahmenerbitkan berbagai protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularanCOVID-19, salah satunya adalah isolasi mandiri. Isolasi mandiri bisa dilakukan dirumah maupun di fasilitas kesehatan. Pemerintah menerbitkan berbagai kriteriateknis yang harus dipenuhi jika masyarakat hendak melaksanakan isolasi mandiridi rumah, penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan keluarga jika harusmelaksanakan isolasi mandiri di rumah yang dinilai berdasarkan faktor internal daneksternal.METODEPenelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik denganpendekatan cross sectional menggunakan data sekunder dari tim PDK3MI Regio 3yang diambil tahun 2020, dengan total data sebanyak 1169 dari 1447 data. Analisisdata menggunakan program SPSS dengan uji Chi-Square (p<0,05) dan sistemskoring kesiapan isolasi mandiri di rumah berdasarkan faktor internal dan eksternal.HASILPada faktor internal, variabel yang memiliki hubungan terhadap kesiapan keluargadalam melaksanakan isolasi mandiri di rumah yaitu usia (p=0,000) dan penyakitbawaan/komorbid (p=0,000), sedangkan pada faktor eksternal, variabel yangmemiliki hubungan terhadap kesiapan keluarga dalam melaksanakan isolasimandiri di rumah hanya kondisi rumah (p=0,000), berdasarkan hasil skoring faktorinternal dan eksternal didapatkan bahwa sebanyak 79,5% masyarakat KelurahanMeruyung, Depok tidak siap jika harus melaksanakan isolasi mandiri di rumah jikaterinfeksi COVID-19.KESIMPULANPada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara faktor internaldan eksternal terhadap kesiapan keluarga dalam melaksanakan isolasi mandiri dirumah dan 79,5% masyarakat Kelurahan Meruyung, Depok tidak siap jika harusmelaksanakan isolasi mandiri di rumah.