Hubungan lama berkendara dan whole body vibration dengan nyeri pinggang pada pengemudi ojek
N Nyeri pinggang merupakan suatu sindrom nyeri yang terjadi pada pinggang tepatnya pada daerah lumbosacral tulang belakang dan termasuk kelompok work related musculoskeletal disoders. Whole body vibration salah satu faktor risiko LBP yang merupakan getaran mekanik dihasilkan oleh bidang getar kemudian dapat disebarkan atau ditransmisikan ke seluruh bagian tubuh. Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan low back pain yaitu lama berkendara, usia dan Indeks Massa Tubuh.METODEPenelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada pengemudi ojek online yang melintas dan pada pangkalan di wilayah Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Data yang dikumpulkan dengan mengisi kuesioner Oswestry Dissability Index (ODI), mengukur berat badan dan tinggi badan untuk menentukan IMT, dan mengukur getaran whole body vibration dengan alat vibrasi meter. Analisis dilakukan dengan uji Chi-square dengan menggunakan SPSS.HASIL PENELITIANPada penelitian ini menunjukan bahwa lama berkendara pengemudi ojek terbanyak lebih dari 4 jam dengan rentang usia terbanyak 31-40 tahun, dan IMT pada kategori overweight. Adanya hubungan yang bermakna antara lama berkendara (p=0.001) dan whole body vibration (p=0.001) dengan low back pain. Sedangkan pada variabel usia (p=0.633) dengan IMT (p=0.250) tidak ada hubungan yang bermakna dengan low back pain.KESIMPULANTerdapat hubungan antara lama berkendara dan whole body vibration dengan low back pain, sehingga semakin lama seseorang berkendara dan terpapar getaran maka berisiko terkena low back pain.
L Low back pain is a syndrome that occurs in the waist precisely in the lumbosacral region of the spine and belongs to the group of work-related musculoskeletal disorders. Whole body vibration is a risk factor for LBP, a mechanical vibration generated by a vibrating field that can then be spread or transmitted to all body parts. Other risk factors that can cause low back pain are driving time, age, and Body Mass Index.METHODThis study used a cross-sectional design on online motorcycle taxi drivers passing by and at bases in the West Jakarta area, Special Capital Region of Jakarta. The data were collected by filling out the Oswestry Disability Index (ODI) questionnaire, measuring weight and height to determine BMI, and measuring whole body vibration with a vibration meter. The analysis was performed with the Chi-square test using SPSS.RESEARCH RESULTSThis study shows that the driving time of most motorcycle taxi drivers is more than 4 hours, with the most age range of 31-40 years and BMI in the overweight category. There is a meaningful relationship between driving time (p=0.001) and whole-body vibration (p=0.001) with low back pain. While in the age variable (p=0.633) with BMI (p=0.250), there is no meaningful relationship with low back pain.CONCLUSIONThere is a relationship between long driving and whole body vibration with low back pain, so the longer a person drives and is exposed to vibrations, the risk of low back pain.