DETAIL KOLEKSI

Efek ekstrak kulit mangga (mangifera indica L) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri porphyromonas gingivalis


Oleh : Aliya Mulahela

Info Katalog

Nomor Panggil : 571 ALI e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Alfred Pakpahan

Subyek : Porphyromonas gingivalis;Plant extracts

Kata Kunci : porphyromonas gingivalis, mangifera Indica L, ethanol fraction, ethyl acetate, inhibition zone.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KG_040001400009_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KG_040001400009_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2018_TA_KG_040001400009_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2018_TA_KG_040001400009_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2018_TA_KG_040001400009_Bab-3-Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf
6. 2018_TA_KG_040001400009_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2018_TA_KG_040001400009_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2018_TA_KG_040001400009_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2018_TA_KG_040001400009_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2018_TA_KG_040001400009_Daftar-pustaka.pdf
11. 2018_TA_KG_040001400009_Lampiran.pdf

B Buah mangga merupakan tanaman yang seringkali kita jumpai di Indonesia. Tanaman ini dikonsumsi dengan cara dijadikan bahan olahan oleh masyarakat. Banyaknya mengkonsumsi buah mangga ini, mengakibatkan berlebihnya limbah kulit mangga. Dalam beberapa penelitian menemukan bahwa kulit mangga bisa dimanfaatkan sebagai antibaktei. Salah satu bakteri di dalam rongga mulut yaitu bakteri Porphyromonas gingivalis. Bakteri ini menjadi masalah jika jumlahnya berlebih dan didukung oleh faktor predisposisi sehingga terjadi penyakit periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran agar dilanjutkan dengan bioassay. Pada uji perlakuan dipilih tiga konsentrasi terbaik yaitu konsentrasi 5%, 10%, dam 15% dilihat dari hasil pengukuran rata-rata diameter zona hambatnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi etanol 5%, 10%, dan 15% memiliki rata-rata zona hambat sebesar 25,58 mm, 29,65 mm, 29,99 mm. sedangkan fraksi etil asetat 5%, 10%, 15% memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 22,11 mm, 22,30 mm, 23,71 mm. Hasil penelitian ini diolah menggunakan uji one way ANOVA dan menghasilkan nilai p<0,05, yang berarti terdapat perbedaan efek pada bahan uji. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit mangga (Mangifera Indica L) fraksi etanol menghasilkan diameter zona hambat lebih besar daripada fraksi etil asetat, dengan konsentrasi terbaik yaitu 15% ekstrak etanol. Hasil dari uji fitokimia menunjukkan terdapatnya saponin dan tahih.

M Mango is a plan that often found in Indonesia. Mango usually consumed as ingredients by people. The high amount of mango consumption causes excessive mango peel waste. In some study found that mango peel could be used ad antibacterial. One of the bacteriums inside the mouth cavity is Porphyromonas gingivalis. This bacteria becomes problem if it has excessive amount with another predisposition factor and causing periodontal disease. This observation’s purpose is to identify the effect of mango peel (Mangifera Indica L) on growth inhibition zone against bacteria Porphyromonas gingivalis. This experiment uses agar diffusion method and continue with bioassay. In practice test, three concentrations will be chosen: 5%, 10%, and 15% observed from the average diameter of inhibition zone measurement result. The outcome of this observation showed that 5%, 10%, and 15% of ethanol fraction have 25,58 mm, 29,65 mm, 29,99 mm average diameter of inhibition zone. Meanwhile 5%, 10%, and 15% of ethyl acetate fraction have 22,11 mm, 22,30 mm, 23,71 mm average diameter of inhibition zone. The result of this observation processed by using one way ANOVA and generate value of p< 0,05, which means there are differences effects from the test materials. It can be concluded that ethanol of mango peel (Mangifera Indica L) peel extract have a increases inhibition zone diameter compared to ethyl acetate fraction and the best concentrate is 15% of ethanol. The results in fitochemical test are saponin and tannin.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?