DETAIL KOLEKSI

Gambaran premature loss gigi molar kedua sulung pada klasifikasi maloklusi angle : kajian pada pasien Ortodonti RSGM Universitas Trisakti Tahun 2013 - 2016

5.0

Oleh : Krisnadya Dewa Yanti Widya Putri

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.643 KRI g

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Yuniar Zen

Subyek : Tooth loss

Kata Kunci : premature loss, deciduous second molars, malocclusion

Status Posting : Published

Status : Lengkap

File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KG_040001400098_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KG_040001400098_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2018_TA_KG_040001400098_Bab-1-Pendahuluan.pdf -1
4. 2018_TA_KG_040001400098_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2018_TA_KG_040001400098_Bab-3-Kerangka-teori.pdf
6. 2018_TA_KG_040001400098_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2018_TA_KG_040001400098_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2018_TA_KG_040001400098_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2018_TA_KG_040001400098_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2018_TA_KG_040001400098_Daftar-pustaka.pdf
11. 2018_TA_KG_040001400098_Lampiran.pdf

P Premature loss adalah keadaan gigi sulung yang hilang atau tanggal sebelum gigi penggantinya erupsi. Premature loss gigi molar kedua sulung dapat menyebabkan perubahan lengkung karena terjadi pergerseran ke arah mesial dari gigi molar permanen pertama. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran premature loss gigi molar kedua sulung pada klasifikasi malokiusi Angle. IVIelode: Penelitian observasional deskriptif menggunakan rekam medik dan model studi pasien ortodonti RSGM FKG Usakti tahun 2013—2016 dengan etiologi premature loss gigi molar kedua sulung. Hasil: Gambaran presentase premature loss gigi nrolar kedua sulung di RSGM Universitas Trisakti sebesar 13%, dialami oleh pasien dengan rentang usia antara 7-10 tahun. Usia 7 tahun (16%) usia 8 tahun (31%), usia 9 tahun (32%) dan usia 10 tahun (21%). Premature loss gigi 75 sebesar 52%, gigi 85 sebesar 39%, gigi 55 sebesar 6% dan gigi 65 sebesar 3%. Premature loss gigi molar kedua sulung paling banyak terjadi pada rahang bawah (92%) kemudian pada kedua lengkung rahang (5%) dan lalu pada rahang atas (3%). Premature loss gigi 55 menyebabkan malokiusi kelas I (75%) dan kelas 11 (25%). Premature loss gigi 65 hanya menyebabkan malokiusi kelas 1, Premature loss gigi 75 menyebabkan malokiusi kelas 1 (97%) dan kelas 111 (3%) dan premature loss gigi 85 hanya menyebabkan malokiusi kelas I. Kesimpulan: Gambaran presentase premature loss gigi molar kedua sulung pada pasien ortodonti RSGM Universitas Trisakti tahun 2013 -2016 sebesar 13% dan hubungan molar yang paling sering ditemukan adalah hubungan molar kelas 1.

P Premature loss is a state where the primary teeth has loss before the eruption ofpermanent teeth. Premature loss of deciduous second molars can cause a mesial shift from the first permanent molar. Objective: To provide the description ofdeciduous second molar premature loss in the classification of Angle malocclusion. Method: Descriptive observational study using medical record and study model on orthodontic patient at RSGM Trisakti University FKGyear 2013 - 2016 with premature loss of deciduous second molars as etiology. Result: Presentation of deciduous second molar premature loss at RSGM trisakti university was 13%. experienced by patients with age range between 7 - 10 years. Age 7 years (16%) age 8 years (31%), age 9 years (32%)) and age 10 years (21%). By gender: female 56.5% and male 43.5%. Premature loss 75 is 52%>, 85 is 39%, 55 is 6% and 65 is 3%. The most common deciduous second molars premature loss is in the mandible (92%) then in both (5%) and in the maxillcay (3%). Premature loss of 55 causes class I malocclusions (75%) and class II malocclusions (25%). Premature loss of 65 only causes class 1 malocclusion, premature loss of 75 causes class 1 malocclusion (97%) and class III malocclusions (3%) and premature loss of 85 only causes class 1 malocclusion. Conclusions: The percentage of deciduous second molar premature loss at RSGM Trisakti University year 2013 — 2016 is 13% and the most commonly found molar relationship are class I.

Koleksi Terkait (Kata Kunci = 45 Judul)

Akibat perawatan ortodonti terhadap jaringan periodontal (studi pustaka) 0.0
FKG - Usakti
Karakteristik kelainan orofasial da mloklusi pada individu dengan sindroma down sebagai pertimbangan dalam perencanaan perawatan ortodonti (Studi Pustaka)
FKG - Usakti
Maloklusi akibat kebiasaan mengisap ibu jari serta penanggulangannya (Studi pustaka)
FKG - Usakti
Perawatan gigi berjejal ringan dengan invisalign teeth (Studi Pustaka)
FKG - Usakti
Penggunaan alat penahan ruang distal shoe pada kehilangan bini gigi sulung (Studi pustaka) 4.0
FKG - Usakti
Kebutuhan perawatan ortodonti interseptif pada anak dalam periode gigi bercampur (Studi pustaka) 2.5
FKG - Usakti
Maloklusi gigitan silang anterior pada usia dini (Studi pustaka) 0.0
FKG - Usakti
Perawatan ortodonti pada penderita talasemia b mayor (studi pustaka) 5.0
FKG - Usakti
Gambaran maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodonti pada siswa SDN 07 Grogol: Kajian pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN 07 Grogol (Laporan penelitian) 5.0
FKG - Usakti
Prosedur bedah bilateral sagital split osteotomy (BSSO) pada penatalaksanaan maloklusi kelas III
FKG - Usakti
Presentase variasi hubungan maksila dan mandibula pada ras mongoloid dengan maloklusi kelas III (laporan penelitian)
FKG - Usakti
Waktu perawatan maloklusi kelas ii (studi pustaka) 5.0
FKG - Usakti
perbedaan lebar nasofaring antara maloklusi skeletal kelas i dan skeletal kelas ii : kajian pada rekam medik ortodonti pasien RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Tahun 2016-2017 (Laporan Penelitian)
FKG - Usakti
Gambaran rata-rata kebutuhan ruang pada pasien ortodonti menggunakan metode moyers : Kajian pada pasien usia 9-12 Tahun di RSGM FKG Universitas Trisakti (laporan penelitian)
FKG - Usakti
Gambaran rata-rata kebutuhan ruang pada pasien ortodonti menggunakan metode tanaka-johnston : kajian pada Model Studi Pasien Ortodonti Usia 8-11 Tahun di RSGM FKG Universitas Trisakti (Laporan Penelitian)
FKG - Usakti
Gambaran kebutuhan perawatan ortodonti interseptif pada anak usia 9-11 tahun : kajian pada murid SDN 07 Gragol, Jakarta Barat
FKG - Usakti
Perbandingan simetrisitas mandibula pada pasien RSGM FKG Usakti : kajian di RSGM FKG Usakti Bagian Ortodonti umur 8-11 tahun
FKG - Usakti
Gambaran tingkat kepatuhan pemakaian peranti ortodonti lepasan pada pasien anak (Kajian di Klinik Integrasi RSGM FKG Universitas Trisakti) (Laporan Penelitian)
FKG - Usakti
Prevalensi open bite pada pasien ortodonti usia 6-12 tahun dengan menggunakan overbite depth indicator (ODI) di tahun 2016 : kajian pada rekam medik ortodonti pasien anak RSGM FKG Universitas Trisakti Jakarta Barat
FKG - Usakti
Gambaran tingkat kebutuhan dan perubahan hasil perawatan ortodonti di klinik ortodonti RSGM-P FKG Usakti berdasarkan Indeks Icon
FKG - Usakti
Hubungan pendidikan ibu dengan tingkat pengetahuan tentang maloklusi anak : Kajian pada ibu murid SDN 005 Penajam, Kalimantan Timur
FKG - Usakti
Prevalensi maloklusi dengan etiologi premature loss gigi sulung pada pasien ortodonti diRSGM FKG Universitas Trisakti : Periode tahun 2013 -2015 0.0
FKG - Usakti
Hubungan karateristik maloklusi gigi anterior terhadap kondisi psikososial remaja : kajian pada remaja SMAN 1 Sambas berdasarkan MIQ
FKG - Usakti
Hubungan maloklusi kelas I gigi berjejal dan bentuk lengkung gigi : Scoping review 2.0
FKG - Usakti
Gambaran pengaruh durasi breastfeeding terhadap pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pada anak : scoping review
FKG - Usakti
Penggunaan inclined plane pada perawatan maloklusi kelas II
FKG - Usakti
Prognosis penggunaan alat inclined biteplane dengan modifikasi untuk perawatan kasus ortodontik skeletal kelas II
FKG - Usakti
Perawatan maloklusi kelas llI menggunakan face mask
FKG - Usakti
Prevalensi kehilangan dini gigi molar sulung pada pasien anak laki-laki dan perempuan usia 5-7 tahun : penelitian di klinik pedodonti RSGM-P Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta
FKG - Usakti
Prevalensi gigi berjejal pada gigi anterior permanen anak : Kajian pada murid SMP Perwira, Jakarta Selatan
FKG - Usakti
Maloklusi pada periode gigi geligi campur dan penatalaksanaannya
FKG - Usakti
Perawatan kamuflase pada maloklusi kelas III
FKG - Usakti
Tingkat keparahan maloklusi etnik layu dan etnik cina mahasiswi FKG Usakti
FKG - Usakti
Hubungan antara kebutuhan perawatan ortodonti interseptif dengan tingkat pendidikan ibu : kajian pada anak usia 8 - 11 tahun di SDS AMKUR Sambas Kalimantan Barat
FKG - Usakti
Hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang maloklusi dengan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif : kajian pada anak usia 8 - 10 tahun di SDK Sang Timur Jakarta Timur
FKG - Usakti
Gambaran analisis sefalometri lateral pada pasien ortodonti menggunakan analisis holdaway : kajian pada pasien 19-26 tahun di RSGM-P FKG Usakti
FKG - Usakti
Karakteristik mahasiswa pemakai piranti ortodonti cekat dan clear aligners di Jakarta Barat
FKG - Usakti
Akibat kehilangan dini gigi insisivus sulung atas pada anak balita
FKG - Usakti
Pemakaian geligi tiruan sebagian lepasan pada anak
FKG - Usakti
Pernilihan jenis alat fungsional untuk maloklusi kelas II Divisi 1
FKG - Usakti
Uji validitas dan reliabilitas indeks kebutuhan perawatan ortodonti interseptif oleh orang tua (ikpoi-ot): kajian pada orang tua anak usia 8-11 tahun dalam periode gigi campur
FKG - Usakti
Pengaruh maloklusi terhadap aspek psikososial dengan indeks pidaq: Kajian pada usia 18-25 tahun di klinik frisma dental care di kota kupang
FKG - Usakti
Gambaran pengetahuan orang tua terhadap maloklusi pada anak: kajian pada orang tua siswa sd santo mikael
FKG - Usakti
Perbandingan hasil kebutuhan perawatan ortodonti interseptif oleh dokter gigi dan orang tua: Kajian pada orang tua dan anak usia 8-11 tahun murid sdn jelambar baru 07, jakarta barat
FKG - Usakti
Gambaran tingkat pengetahuan tentang maloklusi pada mahasiswa program studi pendidikan dokter gigi universitas trisakti: Kajian pada mahasiswa angkatan 2019
FKG - Usakti
Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?