Pemanfaatan cangkang rajungan (portunus pelagius) sebagai koagulan alami untuk menurunkan konsentrasi zat warna dan TSS air limbah industri sablon
P Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan kitosan dari cangkang rajungan sebagai koagulan alami dalam menurunkan konsentrasi zat warna, kekeruhan dan TSS pada air limbah industri sablon skala rumah tangga. Kitosan merupakan turunan kitin yang diperoleh dengan cara deasetilasi yang merupakan polisakarida kedua setelah selulosa dan dapat ditemukan pada eksoskeleton invertebrata. Pada proses pembuatan Koagulan, cangkang rajungan dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2 hari dan dihaluskan menjadi bubuk. Proses selanjutnya cangkang rajungan melalui 3 tahap untuk mejadi kitosan yaitu tahap deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Aktivasi kitosan menjadi koagulan menggunakan Asam Asetat 1%. Kitosan cangkang rajungan dianalisis derajat deasetilasinya menggunakan Fourier Transfrom Infa-Red (FTIR). Penelitian ini menggunakan metode koagulasi dan flokulasi dalam skala batch dengan menggunakan alat jartest untuk proses pengadukan. Variasi yang digunakan meliputi variasi kecepatan pengadukan cepat (rpm) :125,150,200 dan variasi dosis koagulan (mg/L): 125, 150, 175, 200, 225, 250 dengan variasi waktu pengadukan yang digunakan (menit): 1, 3, 5. Kecepatan pengadukan lambat 25 rpm selama 20 menit dan pengendapan selama 30 menit. Hasil menunjukan bahwa kondisi optimum pada kecepatan pengadukan 200 rpm dengan waktu 3 menit dapat menyisihkan konsentrasi zat warna dengan efisiensi penyisihan yang diperoleh sebesar 99,93%. Dosis optimum 250 mg/L pada kecepatan optimum 200 rpm dengan menggunakan koagulan alami dapat menyisihkan konsentrasi awal kadar TSS sebesar 302 mg/L menjadi 0,0294 mg/L. Hasil konsentrasi TTS setelah proses koagulasi memenuhi baku mutu sebesar 50 mg/L menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah dalam Industri Cat.
T This research is to see the chitosan ability from small crab shell as a natural coagulant for reducing the concentration of color dyes, turbidity and Total Suspended Solid (TSS) in the screen printing house industry. Chitosan is a derivative of chitin obtained by deacetylation which is the second polysaccharide after cellulose and can be found in the invertebrate exoskeleton. In the process of making the chitosan, the small crab shell is dried in the sun for 2 days and sifted into powder. The next processes are 3 stages to become chitosan, namely the stage of deproteination, demineralization and deacetylation. Activation of chitosan into coagulant using 1% Acetic Acid. The activated chitosan of small crab shell was analyzed by using the Fourier Transfrom Infa-Red (FTIR). This research uses coagulation method in batch scale using jartest for the stirring process. Variations used are mixing speed (rpm): 125, 150, 200 and variations in weight of coagulant (mg/L): 125, 150, 175, 200, 225, 250 in contact times of (minutes): 1, 3, 5. Then it slow mixed in 25 rpm for 20 minutes and sedimented for 30 minutes. The results showed that the optimum conditions at mixing speed of 200 rpm in 3 minutes can reduce the concentration of the dyes color with a removal efficiency of 99.93%. The optimum dose of 250 mg/L at an optimum speed of 200 rpm using natural coagulants can remove an initial TSS concentration of 302 mg/L to 0.0294 mg/L. The results of the TTS concentration after the coagulation- flocullation process meet the quality standards of 50 mg/L according to Regulation of Environmental Ministry of Departement of Indonesia No.5 of 2014 concerning waste water quality standards for the paint industry.