Hubungan lingkar pinggang dan kebiasaan merokok terhadap kadar kolesterol total pria usia produktif
L Lingkar pinggang adalah antropometri yang digunakan untuk menentukan obesitas sentral serta sebagai prediktor yang baik untuk menilai resiko gangguan vaskuler. Akrolein dalam asap rokok serta nikotin akan menurunkan pembentukan HDL dan mengubah LDL menjadi akro-LDL, perubahan ini akan memicu terjadinya perlukaan mikro pada kapiler sehingga proses ateroslerosis semakin cepat berjalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara lingkarpinggang dan kebiasaam merokok terhadap kadar kolesterol total. Penelitian ini berupa deskripsi analitik dengan desain potong lintang menggunakan responden sebanyak 105 pria pada rentang usia 20-65 tahun yang memiliki kebiasaan merokok. Pemilihan jenis kelamin pria disebabkan angka kejadian rawat inap akibat gangguan jantung 19% lebih banyak dari wanita. Data dikumpulkan dengan kuesioner untuk kebiasaan merokok, serta pengukuran langsung untuk lingkar pinggang dan kadar kolesterol total. Analisis data menggunakan SPSS dengan p<0,05 menggunakan uji korelasi Pearson dan Spearman. Usia rerata subjek adalah 36 tahun, pekerjaan responden sebanyak 2,9% pelajar, 69,5 % buruh pelabuhan, 27,6 % lain-lain. Rerata indeks brinkman adalah 172,76, rerata lingkar pinggang adalah 85,36 cm dan rerata kolesterol total adalah183,11 mg/dL. Uji korelasi Pearson untuk korelasi antara lingkar pinggang dan kolesterol total didapatkan p = 0,432 dan r = 0.017. Uji korelasi Spearman untuk korelasi antara indeks brinkman dan kolesterol total didapatkan p = 0,015 dan r =-0.236. Didapatkan korelasi negatif antara kebiasaan merokok terhadap kolesterol total serta tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang terhadap kolesterol total.
T The waist circumference is an anthropometry used to determine central obesity as well as a good predictor for assessing the risk of vascular disorders. Akrolein in cigarette smoke and nicotine will decrease the formation of HDL and convert LDL to acro-LDL, this change will trigger the occurrence of microclimate in the capillaries so that the process of ateroslerosis faster run. This study was conducted to determine the correlation between pegarpinggang and kebiasaam smoking to total cholesterol levels. This study is an analytic description with cross sectional design using 105 male respondents in the age range 20-65 years who have smoking habit. Male sex selection was caused by the incidence of hospitalization due to cardiac disorder 19% more than women. Data were collected with questionnaires for smoking habits, as well as direct measurements for waist circumference and total cholesterol levels. Data analysis used SPSS with p <0,05 using Pearson and Spearman correlation test. The average age of the subjects was 36 years, the employment of respondents was 2.9% of the students, 69.5% of the port workers, 27.6% others. The average brinkman index was 172.76, the waist circumference was 85.36 cm and the mean total cholesterol was183.11 mg / dL. Pearson correlation test for correlation between waist circumference and total cholesterol was obtained p = 0,432 and r = 0.017. Spearman correlation test for correlation between brinkman index and total cholesterol was found p = 0,015 and r = -0.236. There was a negative correlation between smoking habit to total cholesterol and no significant correlation between waist circumference to total cholesterol.