I Industri manufaktur memegang peran kunci sebagai mesin pengembangan dalam dunia industri karena industri manufaktur memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor lain. Dengan nilai kapitalisasi modal yang sangat tinggi, menyerap tenaga kerja dengan jumlah besar ,dan menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar yang diproses. Sektor ini merupakan sektor yang menarik, karna tidak pernah berhenti bertumbuh. Tetapi sektor ini membutuhkan pendanaan yang besar. Salah satu sektor pendanaan berasal dari menerbitkan sekuritas. Penerbitan sekuritas dengan nilai yang baik, merupakan hal yang sangat menguntungkan dalam proses penebangan sektor ini. Selain itu, juga dapat mengurangi kemungkinan kerugian dalam bentuk fluktuasi atau krisis ekonomi. Namun dalam memaksimalkan return saham yang di terima perusahaan , perusahaan perlu mempertimbangkan faktor rasio keuangan yang dapat mempengaruhi jumlah return saham yang akan didapat. Beberapa rasio keuangan variabel yang akan diteliti adalah Debt to Equity Ratio (DER), Dividen Yield (DY), Earning per Share (EPS), Market to Book Ratio (Mtb), dan Price Earning Ratio (PER).Penelitian ini telah menetapkan 26 perusahaan sebagai sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah dipenuhi yaitu industri manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki laporan keuangan serta menyediakan variabel yang terkait. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan program E-Views versi 9 untuk mengolah data. Hasilnya menunjukkan Debt to equity ratio dan Market to Book ratio berpengaruh terhadap return saham. Variabel lainnya adalah dividend yield, earning per share, dan price earning ratio tidak berpengaruh dengan return saham.