DETAIL KOLEKSI

Evaluasi dan optimasi electric submersible pump (esp) pada sumur-sumur di lapangan x

1.0


Oleh : Putri Dwi Jayanti

Info Katalog

Nomor Panggil : 254/TP/2015

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Rachmat Sudibyo

Pembimbing 2 : Djoko Sulistyanto

Subyek : Productivity formation;Electrical submersible pump

Kata Kunci : ESP pump, BN-23 well, BN-35 well, BN-104 well, the maximal production rate

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TM_07110224_Halaman-judul.pdf 21
2. 2015_TA_TM_07110224_Bab-1.pdf 2
3. 2015_TA_TM_07110224_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_TM_07110224_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_TM_07110224_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_TM_07110224_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_TM_07110224_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_TM_07110224_Daftar-pustaka.pdf 3
9. 2015_TA_TM_07110224_Lampiran.pdf

D Dari setiap sumur produksi, diharapkan bahwa fluida yang di produksikanmengalir kepermukaan secara alami. Proses ini akan berlangsung sampai tekanan reservoir akan berkurang dengan berjalannya waktu, sehingga kemampuan sumur produksi untuk mengangkat fluida ke permukaan akan berkurang atau berhenti sama sekali. Oleh karena itu dibutuhkan metode pengangkatan buatan dimana salah satunya adalah menggunakan pompa ESP, yang saat ini terpasang pada ketiga sumur yang di evaluasi yaitu sumur BN-23, BN-35 dan BN-104. Untuk melakukan desain ESP yang lebih optimal maka perlu ditentukan laju produksi maksimal (Qmax) dari ketiga sumur tersebut, yang dalam hal ini digunakan korelasi Vogel. Dari kurva IPR target produksi optimal (Qopt) ditetapkan sebesar 80% dari Qmax, yang kemudian dibandingkan dengan Qaktual ESP yang sedang digunakan. Apabila laju produksi aktual dengan laju produksi optimal memiliki selisih yang besar, maka dipilih pompa lain yang lebih sesuai, sedangkan apabila selisihnya kecil maka ESP yang terpasang tetap di pertahankan. Pompa pengganti dipilih berdasarkan kinerja pompa (Pump Curve Performance) yang tersedia dengan memperhatikan laju produksi optimum (Qopt) sehingga operating range dari laju produksi pompa menghasilkan efisiensi sebesar 70%. Tahap selanjutnya dilakukan perhitungan kapasitas dari motor, serta peralatan pendukung listrik antara lain ukuran kabel, dan transformer. Desain komponen tersebut kemudian dibandingkan dengan komponen peralatan yang terpasang, apakah masih sesuai atau perlu dilakukan penggantian. Hasilperhitungan dan desain yang dilakukan dalam tugas akhir ini menunjukkan bahwa ESP dari sumur BN-35 yaitu jenis IND-3200 tidak perlu diganti, sedangkan ESP dari sumur BN-23 diganti dari jenis IND-3200 menjadi IND-2000 dan ESP sumur BN-104 diganti dari jenis IND-3200 menjadi IND-1300.

E Each production well is expected to be produce fluid will flow naturally tothe surface. This process will take place to the point where the reservoir pressure will decrease, so the ability to lift the fluid production to the surface will be reduced or stopped altogether. At this time, we need to use artificial lift methods among other by using ESP pump, which currently used on the three wells that has been evaluate, named BN-23 well, BN-35 well, and BN-104 well. For doing the more optimal ESP design, we need to determine the maximal production rate (Qmax) from each well, that currently using Vogel correlation.From the IPR curve, the optimal production rate (Qopt) determined by 80% from the Qmax, subsequently compared with the ESP Qactual that currentlyused. If there is a huge gap between actual production rate and the optimalproduction rate, then we should choose another pump which more applicable to be used. However, if the gap is less, we still use the currently ESP. The substitution pump chosen depend on the availability of pump performance (Pump Curve Performance) and the concerning on the optimum production rate (Oopt) in order to make a good efficiency as much as 70 % on the operating range of the pump production rate. The next step taken is calculating the motor capacity, the electricity supporting equipment which consists of the cable size, and transformer. The component design will be compared with the equipment component installed in order to make sure whether the substitution of supporting equipment is needed or not. The calculating result and the design which is done in this final assessment represented that the substitution of BN-35 well’s ESP, which is IND-3200 is unnecessary, on the other hand, the ESP of BN-23 well have to be substitute from IND-3200 to IND-2000, and the ESP of BN-104 well have to substituted from IND-3200 to IND-1300.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?