Analisis sekatan sesar,lapangan "X", cekungan Bintuni, Papua Barat
L Lokasi penelitian Lapangan “X†merupakan lapangan gas di Cekungan Bintuni,Papua Barat yang juga sangat aktif secara tektonik dan mengalami evolusi tektonikyang sangat kompleks mulai dari pemekaran hingga tumbukan lempeng. Penelitianini dilakukan untuk menentukan sifat kesekatan sesar pada reservoir. Sekar yangmenyekat sangat penting menyangkut akumulasi hidrokarbon selama tahap produksidan pengembangan. Fokus penelitian ini adalah pada Formasi Waripi, dalam intervalPaleocene dan diyakini merupakan endapan sedimen kipas bawah laut. FormasiWaripi memiliki tiga kelompok yaitu, sand upper member, sand middle member dansand lower member, yang diyakini sebagai reservoir yang baik dan di bagian atasterdapat unit lempung yang disebut mud prone member. Penelitian dilakukanmenggunakan data seismik 3D, empat data sumur (J2, J3, J4, J5) dan tujuh markersumur. Interpretasi seismik menghasilkan hampir 40 sesar pada daerah penelitianyang kemudian dibatasi menjadi enam sesar untuk dianalisa berdasarkan datastruktur kedalaman yang menunjukan perkiraan luas perangkap dan ditentukansebanyak enam sesar terdekat sumur dan berada di dalam batas perangkap. Sesar diarea penelitian merupakan hasil dari reaktivasi dari deformasi selama Oligosen –Miosen. Orientasi sesar pada umumnya mengarah Timur Laut-Barat Daya, danbeberapa struktur yang terdapat pada daerah penelitian antara lain antiklin, sesarmendatar mengiri, dan sesar naik. Analisis sekatan sesar dilakukan dengan metodeAllan diagram, kesejajaran litologi dan analisis komputasi SGR. Sesar yang sebagianmenyekat dan diperkirakan mengkompartemen reservoir yaitu Fault 1 dengan arahB-T dan Fault 3 yang berarah Timur Laut – Tenggara. Sesar yang tidak menyekatyaitu Fault 2 dengan arah Barat Laut-Tenggara, Fault 4, Fault 5 dan Fault 6 denganarahTimur Laut – Tenggara. Sifat kesekatan sesar seragam secara laterar, hal inidisebabkan clay fraction yang konstan sehingga variable throw tidak berpengaruh.
R Research Area “X†Field is a gas frield in Bintuni Basin, West Papua, which is avery tectonically active area and experienced a complex tectonic evolution fromrifting to collision. This research is done to determine seal or leak behavior of fault inreservoir. Sealing fault is very important related to hydrocarbon accumulation duringproduction and development stage. This research is focus on Waripi Formation inPaleocene interval and believed as a submarine fan sediment. This formation hasthree sand member as follow : sand upper member, sand middle member and sandlower member which is believed as a good reservoir and capped on top by the mudprone member. The research is executed using 3D seismic data, four wells data (J2,J3, J4, J5) and seven well markers. Seismic interpretation produced approxiamate 40faults occur in research area reduced the number of faults into 6 faults to be analyzedas the depth structure map shows the approximate trap area and the shortest distancefrom well to fault within the field. Faults in research area are the result of faultreactivation from the deformation during Oligocene-Miocene. Faults are generallytrending NE-SW, and some structures in research area are anticline, left lateralstrike-slip fault and reverse fault. Fault seal analysis is executed by Allan diagramlithology juxtaposition and computed SGR analysis. Faults that partly seals andmight compartment the reservoir are Fault 1 with W-E trending and Fault 3 with NESWtrending. Faults that potentially leak are fault 2 that trends NW-SE, Fault 4, Fault5 and Fault 6 that trend NE-SW. The Fault behavior is uniform laterally and notdependant on throw variable as the clay fraction is constant.