( (pt b yang mengalami kesulitan pembayaran utang yang cukup besar mencapai 51 triliun di akhir tahun 2021. pt b melakukan penambahan modal perusahaan pada tahun 2022. melalui tindakan private placement pt b menambah modal dengan penerbitan saham baru sebesar 200 miliar lembar saham seri c seharga rp120. kepada perusahaan asing. tindakan aksi korporasi tersebut berakibat kepada pemegang saham minoritas yang terdilusi saham. pokok permasalahan yang timbul adalah bagaimana kedudukan hukum pemegang saham minoritas bagi perseroan terbatas terbuka yang melakukan tindakan private placement dan bagaimana upaya perlindungan hukum terhadap pemegang saham minoritas pt b atas tindakan private placement tersebut. penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif dengan data sekunder yang didukung oleh data primer. sifat penelitian bersifat deskriptif dan penarikan kesimpulan dengan metode deduktif. berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yaitu kedudukan pemegang saham minoritas tidak indahkan sebagaimana hak-hak dalam uupt. pt b menghilangkan hak kesetaraan dan hak didahulukan berdasarkan pasal 43 ayat (1) dalam keikutsertaan pengambilan keputusan. akibat private placement pemegang saham minoritas mengalami kerugian dilusi saham dan penurunan nilai investasi. terkait dengan hal tersebut, pemegang saham minoritas dapat melakukan penyelesaian gugatan secara langsung dan gugatan derivatif. pemegang saham minoritas dalam melakukan upaya perlindungan hukum melalui intervensi pengadilan negeri yang berwenang sesuai dengan kedudukan hukum pt b atas keputusan perusahaan berdasarkan pasal 61 dan 62 uupt.