DETAIL KOLEKSI

Studi perbandingan penyelesaian sengketa perdata melalui arbitrase di indonesiadan singapura


Oleh : Syarifa Fizra Almahdaly

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Dwi Alfianto

Kata Kunci : Comparative law, Civil Dispute Resolution, SIAC, BANI, Singapore

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002100552_Halaman-Judul.pdf 9
2. 2025_SK_SHK_010002100552_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010002100552_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002100552_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010002100552_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010002100552_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010002100552_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 2
8. 2025_SK_SHK_010002100552_Bab-1.pdf 17
9. 2025_SK_SHK_010002100552_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_SHK_010002100552_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_SHK_010002100552_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_SHK_010002100552_Bab-5.pdf 3
13. 2025_SK_SHK_010002100552_Daftar-Pustaka.pdf 3
14. 2025_SK_SHK_010002100552_Lampiran.pdf

P Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan pengaturan penyelesaian sengketa perdata melalui arbitrase di indonesia dan singapura guna memahami persamaan dan perbedaan sistem hukum kedua negara dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan. arbitrase sebagai salah satu bentuk alternatif penyelesaian sengketa (alternative dispute resolution/adr) semakin penting dalam sistem peradilan modern karena menawarkan proses yang efisien dan cepat. di indonesia, arbitrase diatur secara komprehensif melalui undang-undang nomor 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa. sementara itu, singapura menerapkan artbitrase berdasarkan singapore international arbitration centre (siac), yang memberikan ruang lebih fleksibel. penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perbandingan hukum serta bersifat deskriptif-analitis. objek kajian mencakup perkara yang diselesaikan melalui arbitrase. hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kedua negara memiliki dasar hukum yang kuat untuk pelaksanaan arbitrase, terdapat perbedaan mencolok bani di indonesia unggul dalam biaya lebih rendah, serta cocok untuk sengketa domestik karena berbasis hukum nasional. namun, kelemahannya terletak pada interpretasi ketertiban umum yang terlalu luas, minimnya transparansi, tidak tersedianya prosedur darurat, dan kurang fleksibel dalam pemilihan arbiter serta kuasa hukum. sebaliknya, siac di singapura lebih pro-arbitrase dan ramah investor, dengan prosedur yang efisien, infrastruktur modern, dan fleksibilitas tinggi termasuk penggunaan kuasa hukum internasional serta prosedur darurat. meski begitu, siac memiliki biaya yang lebih tinggi, tidak semua putusan dipublikasikan, dan kurang sesuai untuk sengketa lokal berskala kecil.

T This study aims to examine and compare the arrangements for civil dispute resolution through arbitration in indonesia and singapore to understand the similarities and differences in the legal systems of both countries in resolving disputes outside the courts. arbitration as a form of alternative dispute resolution (adr) is increasingly important in the modern justice system because it offers an efficient and fast process. in indonesia, arbitration is comprehensively regulated through law number 30 of 1999 concerning arbitration and alternative dispute resolution. meanwhile, singapore implements arbitration based on the singapore international arbitration centre (siac), which provides more flexibility. this study uses a normative juridical method with a comparative legal approach and is descriptive-analytical in nature. the object of study includes cases resolved through arbitration. the results show that although both countries have a strong legal basis for the implementation of arbitration, there are striking differences. bani in indonesia excels in lower costs and is suitable for domestic disputes because it is based on national law. however, its weaknesses lie in its overly broad interpretation of public order, lack of transparency, lack of emergency procedures, and lack of flexibility in the selection of arbitrators and legal counsel. in contrast, the siac in singapore is more pro-arbitration and investor-friendly, with efficient procedures, modern infrastructure, and high flexibility, including the use of international legal counsel and emergency procedures. however, the siac has higher costs, not all awards are published, and is less suitable for small-scale local disputes.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?