B Bandar Udara Radin Inten II di Provinsi Lampung merupakan infrastruktur penting dalam menunjang konektivitas udara antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi tebal perkerasan landas pacu eksisting dalam mendukung operasional pesawat udara kritis, khususnya B737-900 ER, serta mengevaluasi kebutuhan tebal perkerasan dalam 10 tahun mendatang. Metode yang digunakan mencakup analisis menggunakan Aircraft Classification Number/Pavement Classification Number (ACN/PCN) dan simulasi menggunakan software FAARFIELD 1.42. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal perkerasan eksisting sebesar 97,5 cm, sementara hasil perhitungan menggunakan metode ACN/PCN adalah 91,72 cm dan software FAARFIELD 1.42 sebesar 84,53 cm. Tebal eksisting sebesar 97,5 cm dan nilai PCN sebesar 63 masih mampu melayani pesawat kritis jenis B737-900 ER yang memiliki nilai ACN sebesar 55, sehingga memenuhi standar keamanan dan daya dukung. Perbedaan hasil perhitungan antara metode ACN/PCN dan software FAARFIELD 1.42 disebabkan oleh pendekatan analisis yang berbeda, di mana ACN/PCN menggunakan asumsi sederhana, sementara FAARFIELD 1.42 mempertimbangkan aspek mekanis-empiris yang lebih kompleks. Berdasarkan proyeksi pergerakan penumpang dalam 10 tahun ke depan, kapasitas pesawat kritis B737-900 ER tidak lagi memadai, sehingga diperlukan peningkatan daya dukung perkerasan dan penyesuaian operasional untuk mengakomodasi pesawat yang lebih besar.