P Penelitian ini berfokus pada korelasi biostratigrafi menggunakan datum nanofosil gampingan di Daerah Cepu, Cekungan Jawa Timur bagian utara dengan tujuan untuk menjelaskan distribusi umur dan kronostratigrafi di lima sumur. Hasil penelitian menunjukkan rentang umur dari Oligosen hingga Pliosen (zona NP 23 hingga zona NN 16). Namun, ditemukan tumpang tindih pada datum indeks yang kemungkinan disebabkan oleh fenomena seperti caving atau reworking. Untuk meningkatkan akurasi, studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui analisis ranking dan scaling (RASC). Metode ini membantu mengidentifikasi tumpeng tindih dan ketidakkonsistenan posisi datum nanofosil gampingan di kelima sumur dengan menghitung probabilitas posisi paling optimum sehingga mengurangi kesalahan dalam interpretasi stratigrafi. Analisis ini memanfaatkan beberapa datum nanofosil gampingan penanda umur, yaitu last occurrence (LO) dan first occurrence (FO) dari spesies indeks. Dari 24 datum penanda umur yang awalnya dipilih untuk digunakan, hanya 15 datum yang terpilih untuk korelasi dan ada 4 datum yang telah direposisi ke urutan paling optimum. Sembilan datum lainnya dianggap kurang reliable untuk dapat diandalkan pada korelasi regional. Metode ini memastikan urutan biostratigrafi yang paling optimal dan didukung secara statistik untuk mengetahui kronostratigrafi Cekungan Jawa Timur bagian utara.