P Prevalensi pasien pasca bedah yang melakukan mobilisasi dini untuk kesembuhan menurut dari Center For Disease Contron and Preventioin (CDC) dari tahun 2018, angka kesakitan pada tahun 2018 di AS adalah 157.500 akibat infeksi luka bedah Surgical Site Infection (SSI), dengan perkiraan angka kematian sebesar 8.205. Kesepian dirasakan seseorang ketika di rawat inap akibat jauh dari keluarga dan juga kehilangan rutinitas sosial sehingga bisa mempengaruhi motivasi dan kemampuan pasien dalam proses kesembuhan. Di sisi lain dukungan sosial bisa menjadi dorongan yang positif untuk meningkatkan proses mobilisasi dini. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara kesepian dan dukungan sosial terhadap proses mobilisasi dini pasca bedah.MetodePenelitian ini memanfaatkan metode survei analitik dengan melakukan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Waktu penelitian Februari dan Juni 2024, yang meliputi pasien yang rawat inap di RSPI Sulianti Saroso. Sampel diambil menggunakkan consecutive non-random sampling. Data dikumpulkan menggunakan berasal dari data yang dikumpulkan untuk penelitian ini. Peneliti langsung menggunakan kuesioner CAS (cumulated ambulation score), UCLA (University of California Los Angeles) Loneliness Scale version 3, dan MSPSS (Skala Multidimensi Dukungan Sosial yang Dirasakan). Analisis data menggunakan uji Chi-square dan Fisher exact test.Hasil PenelitianPenelitian ini ditemukan sebagian besar subjek berjenis kelamin wanita yaitu 36 (49.3%), berusia 46-tahun yaitu 30 (42.3%), kesepian sedang 34 (47.9%), dukungan sosial tinggi 38 (53.5%), mobilisasi dini tidak ada perbaikan 60 (84.5%). Ada hubungan antara kesepian dengan proses mobilisasi dini pada pasien pasca bedah (p=0.000).Ada hubungan antara dukungan sosial dengan prose mobilisasi dini pada pasien pasca bedah (p=0.011)KesimpulanTerdapat hubungan antara kesepian dan dukungan sosial terhadap proses mobilisasi dini pasca bedah di RSPI Sulianti Saroso.