Pengolahan Air Limbah Rumah Potong Ayam (RPA) Menggunakan Reaktor Berpengaduk dengan Koagulan Biji Kelor (Moringa oleifera)
U Usaha rumah potong ayam (RPA) dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat namun disisi lain usaha rumah potong ayam (RPA) juga menghasilkan limbah. Limbah cair yang dihasilkan rumah potong ayam (RPA) mengakibatkan konsentrasi zat organik yang terurai di lingkungan meningkat. Kandungan bahan organik yang tinggi dapat di lakukan dengan metode koagulasi-flokulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis koagulan, kecepatan pengadukan cepat, waktu pengadukan cepat dan waktu pengadukan lambat yang optimum, mengetahui gradien kecepatan optimum dari pengujian jartest dan mengetahui efisien penyisihan parameter pencemar dalam air limbah RPA dengan menggunakan koagulan biji kelor pada reaktor. Dosis 250 mL dengan kecepatan pengadukan cepat 100 rpm 1 menit dan kecepatan pengadukan lambat 25 rpm 20 menit biji kelor dapat menurunkan kadar kekeruhan, BOD, COD dan TSS. Pada reaktor digunakan kecepatan pengadukan koagulasi 100 rpm selama 1 menit dan kecepatan pengadukan flokulasi 18 rpm selama 10 menit. Penelitian ini menunjukkan bahwa biokoagulan biji kelor mampu menyisihkan kekeruhan sebesar 77,78% dengan kekeruhan awal 441 NTU menjadi 54,1 NTU, kadar awal BOD 662 mg/L turun menjadi 101,01 mg/L sebesar 84,74%, kadar awal COD 2240 mg/L turun menjadi 864 mg/L sebesar 61,43% dan kadar TSS awal 360 mg/L turun menjadi 80 mg/L sebesar 77,78%.
C Chicken slaughterhouse industry can increase economic growth for the community, but on the other hand, a chicken slaughterhouse industry also produces waste. The liquid waste generated by the chicken slaughterhouse results in an increase in the concentration of organic matter that decomposes in the environment. High organic matter content can be done with the coagulation-flocculation method. This study aims to determine the optimal coagulant dosage, fast mixing speed, fast stirring time and slow stirring time, determine the optimum speed gradient from the jartest and determine the efficiency of removal of pollutant parameters iusing Moringa seed coagulant in the reactor. Dose of 250 mL with a fast stirring speed of 100 rpm 1 minute and a slow stirring speed of 25 rpm 20 minutes Moringa seeds can reduce turbidity, BOD, COD and TSS levels. The reactor used a coagulation stirring speed of 100 rpm for 1 minute and a flocculation stirring speed of 18 rpm for 10 minutes. This study showed that moringa seed biocoagulant was able to remove turbidity by 77.78% with an initial turbidity of 441 NTU to 54.1 NTU, an initial BOD level of 662 mg/L decreased to 101.01 mg/L of 84.74%, an initial level of COD 2240 mg/L decreased to 864 mg/L by 61.43% and the initial TSS level of 360 mg/L decreased to 80 mg/L by 77.78%.