Perubahan posisi gigi dan avulsi pada gigi anterior sulung dan tetap akibat trauma (studi pustaka)
Nomor Panggil : 617.645 ARI p
Penerbit : FKG - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2007
Pembimbing 1 : drg. Liane Andajani Tjakraatmadja
Pembimbing 2 : drg. Datu Mulyono, S.U.
Subyek : Dentistry - Pedodontics
Kata Kunci : trauma, anterior teeth
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2007_TA_KG_04003019_Halaman-Judul.pdf | 9 | |
2. | 2007_TA_KG_04003019_Bab-1.pdf | 2 | |
3. | 2007_TA_KG_04003019_Bab-2.pdf |
|
|
4. | 2007_TA_KG_04003019_Bab-3.pdf |
|
|
5. | 2007_TA_KG_04003019_Bab-4.pdf |
|
|
6. | 2007_TA_KG_04003019_Daftar-Pustaka.pdf |
T Trauma pada gigi sulung, gigi tetap, dan jaringan pendukungnya adalah salah satu masalah kesehatan gigi yang umum terjadi pada anak. Selama anak bergerak dan bermain secara aktif, maka kecelakaan atau trauma dapat terjadi. Pada balita, trauma biasanya terjadi akibat anak terjatuh dan terbentur pada benda keras misalnya meja, kursi, dan lantai saat anak belajar berjalan. Sedangkan pada usia remaja, trauma lebih sering disebabkan oleh kecelakaan pada saat berolah raga keras, perkelahian, atau kecelakaan lalu lintas. Karena letaknya paling anterior mulut, gigi insisivus rahang atas paling seing mengalami trauma. Trauma yang terjadi pada gigi sulung lebih banyak menyebabkan perubahan posisi gigi, intrusi, ekstrusi, atau terlepasnya gigi dari soket. Semua jenis trauma pada gigi dapat menyebabkan masalah jika tidak segera ditanggulangi dengan benar. Trauma dapat menyebabkan masalah serius seperti diskolorasi, malformasi, dan kemungkinan kehilangan gigi. Terdapat perbedaan dalam tindakan dan perawatan pada gigi sulung dan gigi tetap. Dokter gigi harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai klasifikasi, pemeriksaan, diagnosis, dan perawatan trauma pada gigi.