L Latar Belakang: Abses periapikal merupakan akibat dari gigi nekrosis yang tidakdirawat. Enterococcus faecalis dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri yangbanyak ditemukan pada abses periapikal. Sefadroksil merupakan salah satuantibiotik yang menjadi pilihan untuk mengatasi abses periapikal. Beberapa studimenyatakan bahwa ekstrak daun Camellia sinensis mengandung senyawa metabolitseperti katekin mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan: Untukmengetahui efek antibakteri kombinasi ekstrak daun C. sinensis dan sefadroksilterhadap pertumbuhan E. faecalis dan S. aureus. Metode: Eksperimentallaboratorium dengan metode difusi sumuran. Rancangan penelitian berupa post testonly control group design. Perlakuan yang dilakukan dengan ekstrak daun C.sinensis 125 mg/mL, kombinasi sefadroksil 8 μg/mL dengan ekstrak daun C.sinensis 15,625 mg/mL, 31,25 mg/mL, 62,5 mg/mL, dan 125 mg/mL, sefadroksil16 μg/mL sebagai kontrol positif, dan NaOH 0,1 N sebagai kontrol negatif. Hasil:Ekstrak daun C. sinensis 125 mg/mL dan NaOH 0,1 N tidak memperlihatkanadanya zona hambat. Kombinasi antara ekstrak daun C. sinensis 15,625 mg/mL,31,25 mg/mL, 62,5 mg/mL, dan 125 mg/mL, dan sefadroksil 8 μg/mLmenghasilkan zona hambat pada kedua bakteri. Pada uji Post-hoc Tukey’s HSDtidak adanya perbedaan bermakna antara kombinasi tersebut dengan kontrol positif.Kesimpulan: Ekstrak daun C. sinensis dan sefadroksil memberikan efek potensiasiantibakteri terhadap E. faecalis dan S. aureus.