DETAIL KOLEKSI

Analisis diskontinuitas batuan untuk mengetahui potensi kebocoran pada area Lower Dam PLTA Matenggeng, daerah Mandapajaya, Provinsi Jawa Barat.

0.0


Oleh : Miza Ramadhan Naslan

Info Katalog

Nomor Panggil : 1154/TG/2020

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Imam Setiaji Ronoatmojo

Subyek : Rock mechanics

Kata Kunci : discontinuity, fracture, leakage, RQD, permeability

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STG_072001500072_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_STG_072001500072_Pengesahan.pdf 1
3. 2020_TA_STG_072001500072_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_STG_072001500072_BAB-2_Teori-Dasar.pdf
5. 2020_TA_STG_072001500072_BAB-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2020_TA_STG_072001500072_BAB-4_Hasil-dan-Pembahasan.pdf
7. 2020_TA_STG_072001500072_BAB-5_-Kesimpulan.pdf
8. 2020_TA_STG_072001500072_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2020_TA_STG_072001500072_Lampiran.pdf

D Diskontinuitas batuan merupakan suatu istilah untuk gabungan semua struktur pada material geologi. Keberadaan diskontinuitas akan berpengaruh terhadap massa batuan dan daya dukung batuan untuk menahan suatu beban konstruksi. Selain itu struktur geologi yang ada dapat mempengaruhi kondisi PLTA tersebut, salah satunya adalah adanya kekar. Jika daya dukung batuan pada area bendungan lemah serta terdapat banyak kekar pada daerah tersebut, maka terdapat beberapa potensi yang mungkin dapat terjadi salah satunya adalah potensikebocoran air pada DAM akibat dari batuan yang lemah. Penelitian difokuskan pada perhitungan nilai RQD, RMR, data kekar pada daerah penelitian, yaitu pada daerahLower DAM PLTA Matenggeng, serta aspek-aspek geologi yang mendukung penelitian. Satuan Geomorfologi pada area Lower DAM dibagi menjadi dua satuangeomorfologi. Yang pertama adalah Satuan Geomorfologi Pegunungan TersayatTajam Struktural. Yang kedua adalah Satuan Geomorfologi Perbukitan Struktural.Kemudian pola aliran sungai pada area Lower DAM adalah Paralel. Satuan batuanpada area Lower DAM dibagi menjadi tiga satuan yaitu: Satuan batupasir selang –seling batulempung, Satuan batulempung, dan Satuan batupasir dengan umurMiosen Akhir. Nilai RQD pada data permukaan memiliki nilai yang cukup tinggidengan nilai 87,80% pada LP2, 96,30 pada LP3, 92,45% pada LP4, 95,13% padaLP5, 90,97% pada LP6, 94,84% pada LP8, dan 94,84% pada LP10. Nilai RQD padadata bawah permukaan menunjukkan nilai RQD yang lebih rendah dari datapermukaan dengan rentang nilai RQD pada seluruh log bor adalah 24% - 75%. NilaiRQD yang memiliki perbedaan signifikan berada pada Lokasi Pengamatan 5 danLokasi Pengamatan 6 terhadap Log Bor 5 (BL-5). Nilai pada data permukaan diLP5 adalah 90,97% dan LP6 adalah 94,84%. Sedangkan nilai RQD pada BL-5adalah 24,9%. Pada BL-5 memiliki nilai permeabilitas yang tinggi dengan rentangnilai lugeon 10 hingga 20. Potensi kebocoran terdapat pada daerah yang berlitologipasir yang berada di sisi selatan area genangan DAM karena ditemukannyaintensitas kekar yang tinggi serta nilai permeabilitas yang tinggi.

R Rock discontinuity is a term for the combination of all structures ingeological material. The existence of a discontinuity will affect the rock mass androck bearing capacity to withstand a construction load. The existing geologicalstructure can affect the hydropower plant condition, one of which is the presenceof fracture. If the rock bearing capacity of the dam area is weak and there is a lotof fracture in this area, then there are several potentials that might occur, one ofwhich is the water leakage potential of dam construction due to weak rock. Thestudy focused on calculating RQD value, RMR value, and fracture distribution inthis study area; Lower DAM area of the Matenggeng hydropower plant, as well asthe geological aspects that support this research. Geomorphological units in theLower DAM area are divided into two geomorphological units. The first is theSharp Structured Mountain Geomorphology Unit. The second is the StructuralHills Geomorphology Unit. Then the pattern of river flow in the Lower DAM areais Parallel. Rock units in the Lower DAM area are divided into three units, namely:intercalated sandstone- claystone ,claystone, and Late Miocene sandstone. TheRQD value on the surface data has a high enough value with a value of 87.80% atLP2, 96.30% at LP3, 92.45% at LP4, 95.13% at LP5, 90.97% at LP6, 94.84% atLP8, and 94.84% at LP10. Subsurface RQD values is lower than surface data witha range of RQD values in all logs 24% - 75%. RQD values that have significantdifferences are LP5 and LP6 (surface data) and Drill number 5 (BL-5) for subsurface data. The value of the surface data in LP5 is 90.97% and LP6 is 94.84%,while the RQD value BL-5 is 24.9%. BL-5 has a high permeability value with arange of lugeon values of 10 to 20. Potential leakage is found in the area ofsandstone located on the south side of the DAM inundation area due to the highfracture intensity and high permeability values

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?