DETAIL KOLEKSI

Pengaruh penambahan serabut kelapa sebagai LCM terhadap sifat rheologi pada pengujian labortorium


Oleh : Saiful Imam

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Lilik Zabidi

Pembimbing 2 : WIdya Tanti

Subyek : Drilling mud - Process;Oil well drilling

Kata Kunci : nature - rheology, laboratory testing, drilling mud

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_01709211_Halaman-judul.pdf 18
2. 2016_TA_TM_01709211_Bab-1.pdf 2
3. 2016_TA_TM_01709211_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TM_01709211_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TM_01709211_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TM_01709211_-Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TM_01709211_Daftar-pustaka.pdf
8. 2016_TA_TM_01709211_Lampiran.pdf

L Lumpur pemboran merupakan salah satu bagian yang sangat penting didalam operasi pemboran. Adapun kesulitan tersebut misalnya kehilangan lumpur pemboran yang diakibatkan kesalahan penentuan komposisi lumpur sehingga mempengaruhi sifat – sifat fisik lumpur. Untuk mencegah kehilangan lumpur pemboran tersebut digunakan serabut kelapa sebagai pengontrol didalam sifat rheologi lumpur dengan menggunakan lumpur pemboran berbahan dasar air tawar. Dengan kenaikan temperatur, maka sifat – sifat fisik dan sifat rheologi lumpur mengalami perubahan. Dalam penelitian ini dibuat enam komposisi lumpur dengan dua sistem berbeda yang bertujuan untuk membandingkan hasil komposisi lumpur yang memenuhi spesifikasi lapangan saat temperatur 240oF. Enam komposisi dengan sistem berbeda antara lain lumpur dasar (L A1 dan L B1), dengan penambahan serabut kelapa 3 gr (L A2 dan L B2), dengan penambahan serabut kelapa 7 gr (L A3 dan L B3). Dari hasil penelitian bahwa lumpur berbahan dasar air tawar dengan penambahan serabut kelapa sebanyak 7 gr pada sistem B memenuhi nilai spesifikasi saat temperatur 240oF : densitas 8.4 ppg, viskositas 70 second/quart, PV 16 cp, YP 21 cp, gel strength 10sec 8 lb/100ft2, gel strength 10min 20 lb/100ft2, API water loss 30min 6.8 cc, mud cake 1.5 mm dan pH filtrate 9.2. Semakin dalam proses pemboran dilakukan, temperatur pada dasar lubang bor akan terus bertambah. Temperatur tinggi dapat mempengaruhi sifat fisik lumpur, perubahan sifat fisik lumpur ini harus diperhatikan agar proses pemborantetap berjalan sesuai yang direncanakan.

D Drilling mud is one of very important parts in drilling operations. The difficulty for example, is the loss of drilling mud which is caused by fault of determination of the mud composition this affecting its’ physical properties. To prevent the loss of drilling mud used coconut fiber as a controller in the mud rheological properties using a water-based drilling mud plain. With rising temperatures, the properties - the physical properties and rheological properties of the mud is changing. In this study, six mud composition with two different systems in order to compare the results of the composition of the sludge that meets the specifications of the field when the temperature of 240oF. Six compositions with different systems, among others, base mud (L A1 and L B1), with the addition of coconut fiber 3 g (L A2 and L B2), with the addition of coconut fiber 7 g (L A3 and L B3). From the research that mud made from the fresh water with the addition of coconut fibers as much as 7 grams on the system and abide by the specifications when the temperature 240oF: density of 8.4 ppg, viscosity of 70 second/quart, PV 16 cp, YP 21 cp, gel strength 10sec 8 lb/100ft2, gel strength 10min 20 lb/100ft2, API water loss 30min 6.8 cc, mud cake 1.5 mm and filtrate pH 9.2. The deeper drilling process done, the temperature at the bottom hole will continue to grow. High temperatures can affect the properties of mud, changes inthe properties of mud should be noted that the drilling process is still running as planned.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?