DETAIL KOLEKSI

Pengalokasian optional channel bandwidth pada teknologi long term evolution (LTE)


Oleh : Fredy Novriandy

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Tjandra Susila

Pembimbing 2 : Suhartati Agoes

Subyek : Wireless technology standard;Mobile broadband services

Kata Kunci : long term evolution, bandwidth, OFDMA

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_EL_06207027_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2011_TA_EL_06207027_2_Bab1.pdf
3. 2011_TA_EL_06207027_3_Bab2.pdf
4. 2011_TA_EL_06207027_4_Bab3.pdf
5. 2011_TA_EL_06207027_5_Bab4.pdf
6. 2011_TA_EL_06207027_6_Bab5.pdf 1
7. 2011_TA_EL_06207027_7_Daftar-Pustaka.pdf 1
8. 2011_TA_EL_06207027_8_Lampiran.pdf

S Standar teknologi wireless terus mengalami evolusi menjadi semakin baik, yaitu dalam peningkatan penyediaan layanan mobile broadband , kecepatan data dan area akses yang semakin luas. Teknologi Long Term Evolution atau sering disebut LTE menjawab persoalan tersebut karena dianggap yang paling siap menuju standar teknologi 4G, meskipun belum sepenuhnya memenuhi standar tersebut sehingga sering disebut dengan standar teknologi 3,9G. LTE dengan arsitektur jaringan yang lebih sederhana dengan radio akses yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) untuk arah downlink dan Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) umtuk arah uplink dan menggunakan antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) yang memunginkan laju data sebesar 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink serta channel bandwidth yang digunakan dari 1,4 MHz sampai 20 MHz. Optional channel bandwidth pada LTE memiliki beberapa parameter diantaranya yang merupakan pembahasan tugas akhir ini adalah parameter jumlah resource block yang dibutuhkan dan keadaan channel bandwidth terhadap band frekuensi, modulasi dan antena yang digunakan. Dari pembahasan tugas akhir ini, dapat dianalisis bahwa untuk mendapatkan channel bandwidth dari 1,4 MHZ sampai 20 MHz dibutuhkan 6¬100 resource block yang menghasilkan 90% dari kapasitas channel bandwidth yang tersedia. Kecuali untuk channel bandwidth 1,4 MHz yang hanya menghasilkan 77.1 % kapasitas channel bandwidth. Selain itu, kombinasi dari channel bandwidth dapat mencakup hampir semua band frekuensi yang tersedia. Penggunaan modulasi dan antena mempengaruhi hasil throughput seperti untuk mendapatkan basil throughput terkecil diperoleh dengan menggunakan modulasi QPSK dan antena MIMO 2x2 pada channel bandwidth 1,4 MHz dengan kecepatan throughput sebesar 2 Mbps, sedangkan untuk menghasilkan throughput terbesar dapat dicapai dengan kombinasi modulasi 64-QAM dan antena MIMO 4x4 pada channel bandwidth 20 MHz dengan kecepatan mencapai 403,2 Mbps.

W Wireless technology standard continues to evolve into better, namely the increase in the provision of mobile broadband services, data speed and access to an increasingly wide area. Long Term Evolution technology or LTE can fulfill the issue mention above because it was considered the most ready to 4G thought still not fully comply with those standards, so often referred to as 3.9 G technology standard. LTE with a simpler network architecture with a radio access Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) and Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) for downlink and uplink are used respected and use an Multiple Input Multiple Output (MIMO) antenna, which probably data rate of 100 Mbps for downlink and 50 Mbps for the uplink and the channel bandwidth used from 1.4 MHz to 20 MHz. In this final assignment the number of resource blocks parameter that are needed and the state of the channel bandwidth of the frequency band, modulation and antenna used are discuss. From the discussion of this final assignment, channel bandwidth of 1.4 MHz to 20 MHz needed 6-100 resource block, which generate 90% of the capacity of the available channel bandwidth, except for the channel bandwidth of 1.4 MHz which produces only 77.1% capacity of the channel bandwidth. In addition, the combination of the channel bandwidth can cover almost all of the available frequency band. To obtain smallest throughput results 2 Mbps can using QPSK modulation and MIMO ').x2 antenna working at 1.4 MHz channel bandwidth and to produce the greatest t iroughput speeds up to 403.2 Mbps can be achieved with a combination of 64-Qi M modulation and MIMO 4x4 antenna working at 20 MHz channel bandwidth

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?