P T. Topjaya Antariksa Electronics merupakan perusahaan manufaktur seri peralatan rumah tangga oleh TOSHIBA, yang berfokus kepada berbagai macam produksi seperti lemari pendingin, freezer, dan showcase. Stasiun kerja yang diteliti adalah departemen vacuum forming. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko ergonomi postur kerja operator dan merancangan usulan perbaikan sistem kerja yang optimal agar dapat mengurangi masalah ergonomi pada operator. Berdasarkan ergonomi checklist yang diperoleh dari hasil pengamatan awal diketahui bahwa postur kerja dari operator memiliki resiko Musculosceletal Disorders (MSDs). Persentase keluhan tubuh secara keseluruhan yang dialami oleh 2 operator yang menangani proses manual drilling (bagian atas) adalah 14,28 % sedangkan persentase keluhan tubuh secara keseluruhan yang dialami oleh 2 operator proses manual drilling (bagian bawah) adalah 25 %. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah NBM, REBA, QEC, dan JSI.Berdasarkan hasil Nordic Body Map, ditunjukan bahwa operator sering mengalami sakit pada bagian punggung, pinggang, dan betis kanan. Postur kerja kritis yang tidak ergonomis terjadi pada operator (bagian bawah). Berdasarkan metode REBA diperoleh hasil bahwa operator memiliki risiko tinggi dengan skor 8 sehingga “diperlukan tindakan segera”. Berdasarkan Metode QEC, didapat nilai exposures score sebesar 82,09% yang berarti dibutuhkan perubahan secepat mungkin. Sedangkan berdasarkan hasil dari Metode JSI, didapat nilai interpretasi Job Strain Index senilai 20,25 dimana hal itu menunjukan bahwa keadaan kerja “membahayakan”.Usulan perbaikan untuk memperbaiki kondisi postur kerja pada proses manual drilling khususnya pada operator (bagian bawah) berdasarkan aspek tahapan perancangan produk generik, adalah: mengidentifikasi data kebutuhan operator (customer needs), mengelompokkan kebutuhan operator menjadi beberapa hirarki, membuat need metric-matrix, pohon klasifikasi konsep, screening concept, dan scoring concept. Perbaikan juga didukung dengan penambahan alat bantu kerja berupa meja mesin perkakas. Dimana dapat dilakukan pengaturan arah pengerjaan drilling dengan bantuan panel kontrol CNC yang dapat digunakan oleh operator, disertai dengan lintasan conveyor. Posisi meja dan proses kerja terhadap material inner liner di rancang sesuai dengan ketinggian optimal dengan dimensi 1.000 mm dan waktu baku 11 detik, sehingga operator dapat bekerja secara ergonomis dan dapat mengurangi risiko (MSDs), dilengkapi dengan simulasi berupa animasi 3D dengan menggunakan software solidworks.