G uru termasuk ke dalam jenis pekerjaan pelayanan sosial dengan beban kerja yang cukup banyak. Kelompok pekerja yang mencakup bidang pelayanan sosial rentan mengalami ketegangan sehingga menimbulkan stres jangka panjang dan cenderung menetap yang disebut burnout, Dukungan sosial adalah suatu perhatian atau kepedulian yang diberikan oleh orang lain seperti rekan kerja dan atasan, dukungan sosial dapat mempengaruhi kejadian burnout pada guru sehingga penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kejadian burnout pada guru SMAN 23 JakartaMetode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif(non eksperimental) dengan studi korelasi, dilakukan pada 40 subjek guru SMAN23 Jakarta, untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan burnout. Penelitian ini menggunakan kuesioner MSPSS untuk mengukur dukungan sosial dan MBI untuk kejadian burnout pada guru. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, menggunakan Uji Chi Square diolah dengan SPSS.Hasil penelitian: Kelompok burnout rendah mayoritas memiliki medium perceived support sebanyak 11 subjek, diikuti oleh high perceived supportsebanyak 5 subjek. Sedangkan pada kelompok burnout sedang, mayoritas memiliki medium perceived support sebanyak 16 subjek diikuti oleh high perceived support sebanyak 7 subjek dan low perceived support sebanyak 1 subjek. Analisis data dilakukan secara bivariat antara hubungan dukungan social dengan burnout mendapatkan hasil p value sebesar 1.00 (p<0,05)Kesimpulan : pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan social dengan kejadian burnout (p=1.00) pada guru SMAN 23 Jakarta