DETAIL KOLEKSI

Analisis interferensi antara sistem 5g dengan layanan satelit tetap pada pita 28 ghz menggunakan simulasi spectrum engineering advanced monte carlo analysis tool (seamcat)


Oleh : Rafli Ghifari

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Lydia Sari

Pembimbing 2 : R. Deiny Mardian Wijayapraja

Subyek : Cell phone systems;Signal and signaling - Communication systems

Kata Kunci : interference, 5g system, fss system, seamcat, interference probability.

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_STE_062001900019_Halaman-Judul.pdf
2. 2023_TA_STE_062001900019_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2023_TA_STE_062001900019_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2023_TA_STE_062001900019_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 12
5. 2023_TA_STE_062001900019_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2023_TA_STE_062001900019_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf 10
7. 2023_TA_STE_062001900019_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2023_TA_STE_062001900019_Daftar-Pustaka.pdf

M eningkatnya jumlah pengguna jaringan seluler dan kebutuhan akan internet berkecepatan tinggi, maka hadir teknologi 5G yang memiliki kecepatan internet yang mumpuni dengan laju internet hingga 10 Gb/s. Salah satu pita frekuensi yang digunakan untuk teknologi 5G adalah pita 27,5 - 28,5 GHz yang telah digunakan layanan Fixed Satellite System (FSS) arah uplink. Hal ini menyebabkan adanya potensi interferensi antara sistem 5G dengan sistem FSS pada pita frekuensi 27,5 - 28,5 GHz. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interferensi yang terjadi antara stasiun bumi satelit dengan ke access point 5G, dan antara Access Point 5G dengan stasiun angkasa satelit. Analisis dilakukan berdasarkan simulasi menggunakan peranti lunak Spectrum Engineering Advanced Monte Carlo Analysis Tool (SEAMCAT), dengan dua skenario. Skenario pertama adalah simulasi untuk menganalisis interferensi antara 5G Access Point (AP) dengan stasiun angkasa FSS. Dengan kriteria interferensi C/I sebesar 40,2 dB, dari hasil simulasi diketahui bahwa 5G AP tidak akan menginterferensi stasiun angkasa FSS. Skenario kedua adalah simulasi interferensi antara stasiun bumi FSS dengan 5G AP. Simulasi dilakukan dengan variasi jarak antar stasiun bumi dengan 5G AP, ketinggian stasiun bumi, serta ketinggian 5G AP. Dari hasil simulasi skenario kedua, diketahui bahwa stasiun bumi FSS dapat menginterferensi 5G AP dengan probabilitas hingga 60%, sehingga diperlukan pengaturan jarak antar sistem maupun ketinggian antena agar interferensi dapat ditekan. Jarak terdekat yang diperlukan agar tidak terjadi interferensi yaitu 36 km dengan tinggi earth station 5 meter.

T he increasing number of cellular network users and the need for high-speed internet, 5G technology is here, which has high internet speeds with internet speeds of up to 10 Gb/s. One of the frequency bands used for 5G technology is the 27.5 - 28.5 GHz band which has been used by the uplink direction Fixed Satellite System (FSS) service. This causes potential interference between the 5G system and the FSS system in the 27.5 - 28.5 GHz frequency band. This study aims to analyze the interference that occurs between satellite earth stations and 5G access points, and between 5G Access Points and satellite space stations. The analysis was carried out based on a simulation using the Spectrum Engineering Advanced Monte Carlo Analysis Tool (SEAMCAT) software, with two scenarios. The first scenario is a simulation to analyze interference between the 5G Access Point (AP) and the FSS space station. With the C/I interference criterion of 40.2 dB, the simulation results show that the 5G AP will not interfere with the FSS space station. The second scenario is the interference simulation between FSS ground station and 5G AP. The simulation is carried out by varying the distance between the ground station and the 5G AP, the height of the ground station, and the height of the 5G AP. From the results of the second scenario simulation, it is known that the FSS earth station can interfere with 5G AP with a probability of up to 60%, so it is necessary to adjust the distance between systems and antenna height so that interference can be suppressed. The shortest distance required to prevent interference is 36 km with an earth station height of 5 meters.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?