Perancangan Jogya planning gallery dengan pendekatan arsitektur neo vernakuler di Jalan Malioboro D.I. Yogyakarta
D aerah Istimewa Yogyakarta adalah suatu daerah di selatan Pulau Jawa yang berstatus istimewa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012. Ada banyak daerah keistimewaan yang diatur, salah satunya salah satunya adalah Penataan Ruang karena berdampak langsung terhadap ruang hidup dan kesejahteraan penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gedung Jogja Planning Gallery merupakan gedung negara yang rencananya akan dibangun di kawasan sumbu imajiner di masa mendatang sebagai galeri miniatur Jogja Planning Gallery, dimana masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai tempat wisata edukasi dan mempromosikan budaya dan seni di Indonesia. Kota Yogyakarta. Galeri perencanaan Jogja ini memiliki asosiasi yang kuat dengan budaya Jawa, yang memiliki karakteristik signifikan dalam pelestarian seni masa depan. Strategi yang digunakan dalam perancangan galeri tata kota Jogja ini adalah pendekatan arsitektur neo vernakular, yaitu rancangan arsitektur yang menyesuaikan dengan iklim setempat, menggunakan teknik dan material lokal, serta dipengaruhi oleh kondisi sosial, budaya masyarakat setempat dan fitur ekonomi. H.E.C.T.T.E.A.S. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Human Issues, Environmental Issues, Cultural Issues, Technological Issues, Temporal Issues, Economic Issues, Aesthetic Issues, dan Safety Issues. Dari metode yang dilakukan dengan menerapkan Arsitektur Neo Vernakular mulai dari zona, gubahan massa hingga dari segi visual seperti tampak. Perancangan diharapkan mempertemukan antara budaya lokal dengan budaya modern sehingga terciptanya desain Tugas Akhir yang berjudul “ PERANCANGAN JOGJA PLANNING GALLERY DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI JALAN MALIOBORO, D . I. YOGYAKARTA