B akteri dan jamur merupakan patogen yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Penghitungan jumlah bakteri merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui berapa banyak koloni bakteri yang terdapat pada lingkungan rumah sakit dengan menggunakan media agar secara pemeriksaan mikrobiologi. Antiseptik digunakan untuk mengurangi tingkat mikroorganisme pada kulit. Tindakan antisepsis pada ekstremitas inferior sebelum masuk kedalam ruang operasi merupakan SOP pada operasi katarak, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya infeksi intra operasi. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin menilai pengaruh tindakan antisepsis ekstremitas inferior terhadap jumlah koloni mikroorganisme pada ruang operasi di rumah sakit.METODEPenelitian ini menggunakan desain studi experimental laboratory yang dilakukan pada 32 sampel dari 4 titik lokasi pada ruang operasi di Rumah Sakit Masmitra Kota Bekasi, Jawa Barat. Analisis data dilakukan menggunakan uji T-test untuk melihat hubungan antara tindakan antisepsis ekstremitas inferior terhadap jumlah koloni mikroorganisme pada ruang operasi di rumah sakit.HASILHasil dari 32 sampel yang berasal dari empat titik pengambilan menunjukan bahwa pada pre-intervensi, intervensi 3 pasien, intervensi 6 pasien dan post intervensi masih dalam batas normal dengan hanya satu lokasi pada intervensi 3 pasien yang mendapatkan jumlah koloni bakteri diatas batas dengan jumlah 13cfu/cm2 dikarenakan standar normal menurut PMK no.7 tahun 2019 yang berjumlah 0- 5cfu/cm2 pada tingkat kepadatan kuman di lantai dan dinding disaat akhir proses desinfeksi, Hasil uji statistik Paired T-test antara variabel pre-intervensi dan intervensi didapatkan nilai p > 0.05.KESIMPULANPada penelitian ini tidak terdapat pengaruh tindakan antisepsis ekstremitas inferior terhadap jumlah koloni mikroorganisme pada ruang operasi di Rumah Sakit.