Analisis geologi bawah permukiman daerah genangan dan penentuan jumlah sumur resapan di kecamatan Cilandah Jakarta Selatan
G enangan merupakan salah satu permasalahan di DKI Jakarta yang terjadiakibat perubahan tata guna lahan dan pada akhirnya menghasilkan adanya lahankritis yang terjadi secara berkala setiap tahunnya. Lokasi penelitian yang terletakdi Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, mempunyai lahan kritis yangmengakibatkan sebagian besar air hujan tidak dapat menyerap ke dalam tanah,tetapi melimpas di permukaan dan dapat menimbulkan genangan. Daerahgenangan dapat dicegah dengan pembangunan sumur resapan. Tujuanpembangunan sumur resapan ini untuk memperkecil limpasan permukaan.Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menganalisis volume genangansesuai dengan PERGUB DKI Jakarta No.20 tahun 2013. Terdapat 2 Kelurahanyang terdampak daerah genangan, yaitu Kelurahan Pondok Labu dan KelurahanCilandak Barat. Jumlah minimum sumur resapan yang dibutuhkan sebanyak 7.628buah sumur resapan, sedangkan untuk jumlah maksimum sumur resapan yangdibutuhkan sebanyak 24.643 sumur resapan.
I nundation is one of the problems in DKI Jakarta due to changes in landuse and finally increasingly availability of critical land that occur periodically.The research location located in Sub-District Cilandak, South Jakarta, hascritical land use this causes most of the rainfall cannot absorb into the groundthen maximize the run off surfaces to become increasingly vulnerable toinundation. By establishment of the infiltration well it will prevent the run off onthe surfaces. The aim by construction of the infiltration well it will be to minimizethe run off areas. The research method used is to analyze the volume ofinundation accordance with the DKI Jakarta PERGUB No. 20 of 2013. There are2 urban villages affected by inundation areas follow Pondok Labu, and WestCilandak. The minimum number of infiltration wells required is 7.628 infiltrationwells, meanwhile the maximum number of infiltration wells required is 24.643infiltration wells.