Penyisihan zat organik dengan koagulasi dan flokulasi menggunakan alum (AI2(S)4)3) pada berbagai tingkat kekeruhan dibandingkan dengan bioreaktor lekat diam terendam aerob
D i dalam penelitian tugas akhir ini dilakukan 2 (dua) tahap penelitian . Tahap pertama adalah pengolahan air baku secara kimia (koagulasi dan flokulasi menggunakan alum/AI2(S)4)3) dengan destabilisasi adsorpsi dan netralisasi muatan dengan 4 (empat) variasi kekeruhan yaitu 40, 60, 80 dan 100 NTU, masinmg - masing variasi mempunyai kadar COD 100 mg/l. Sementara itu di dalam penelitian kedua dilakukan pengolahan secra mikro biologis (bioreaktor lekat diam aerob) dengan tadi 12 jam dan kimia fisik dengan destabilisasi sweep floc. Variasi kekeruhan yang dibuat adalah 30 dan 40 NTU dengan masing-masing kadar organik 100 mg/l. Hasil dari penelitian ppertama dipilih salah satu dari empat variasi kekeruhan yaitu kekeruhan 100 NTU dan kadar COD 100 mg/l, Nilai efisiensi penurunan zat organik dengan destabiliasi adsorpsi pada dosis optimal 13, 51 adalah 28, 39 %. Sementara untuk parameter lain seperti efisiensi penurunan kadar TSS 89, 65 %, turbiditi 23, 97 % dan DHL 5, 96 %. Hasil efisiensi penurunan kadar organik (COD) pada kekeruhan 30 NTU pada pengolahan secra mikro biologis adaalah sekitar 70 % dan pengolahan secra kimia sekitar 40 %. Sementara untuk kekeruhan 40 NTU nilai efisiensi penurunan kadar organik (COD) pada pengolahan secara mikro biologis sekitar 53 % dan pengolahan secara kimia 45 %. Dari hasil kedua tahap penelitian diatas maka disimpulkan bahwa kadar zat organik (COD) pada penelitian pertama setelah proses kimia masih diatas baku mutu golongan B. Disamping itu kadar DHL juga masih diatas baku mutu golongan B kecuali kadar TSS dan kekeruhan di bawah baku mutu golongan B meskipun belum diolah. Hasil data penelitian kedua disimpulkan bahwa efisiensi kadar zat organik (COD) setelah pengolahan secara mikro biologis ataupun secara kimia masih diatas standar kualitas air masih diatas baku mutu golongan B (diatas 20 mg/l).