Analisis pengaruh variasi diameter bola gerus dan waktu grinding thd batubara dari hasil peremukan alat ball mill
B atubara berukuran mikro memiliki banyak aplikasi di berbagai industridengan alat ball mill yang merupakan salah satu kominusi partikel halus maka padapenelitian ini untuk menyelidiki pengaruh variasi bola gerus dengan waktu grindingterhadap hasil komunisi batubara pada skala laboratorium. Sampel batubaradihancurkan dengan jawcrusher dengan bukaan 1 cm. Setelah pengambilan sampeldan membagi sampel, produk ini digunakan sebagai umpan dalam prosespenggerusan. Penggerusan dilakukan dengan memvariasikan diameter dari bolagerus dan waktu penggerusan selama 80 menit. Pada setiap interval waktu 20 menit,analisis ukuran partikel dilakukan pada produk. Hasil percobaan kemudian grafikdistribusi ukuran partikel untuk mengetahui pengaruh variabel penggilingan padaP80 produk. Berdasarkan studi ini, dapat ditunjukkan bahwa nilai P80 dari produkyang digerus menurun tajam hingga ukuran 0,60 mm atau 40 mesh kemudianmelandai, bekerja dengan 96% kecepatan kritis dan mekanisme catarating denganfraktur impak yang dominan kemudian menurun secara perlahan setelah 60 menithingga 80 menit waktu penggerusan. Kajian proses milling dengan variasi diameterbola gerus menunjukkan bahwa laju pembentukan partikel halus P80 = 0,63 mmyang optimal dicapai pada variasi bola gerus diameter 40 mm dengan waktu 20menit , kemudian untuk partikel yang lebih halus P80 = 0,38 mm denganmenggunakan bola gerus diameter 20 mm dengan waktu 20 menit.
" Micro-sized coal has many applications in various industries with ball millequipment, which is one of the comminution methods for producing fine particles.This research aims to investigate the effect of variations in grinding balls andgrinding time on the comminution results of coal on a laboratory scale. The coalsamples were crushed with a jaw crusher with an opening of 1 cm. After collectingand dividing the samples, the product was used as feed in the grinding process. Thegrinding was performed by varying the diameter of the grinding balls and thegrinding time for 80 minutes. Particle size analysis was performed on the productat each 20-minute interval. The experimental results were then graphed todetermine the particle size distribution and to understand the impact of the grindingvariables on the P80 product. Based on this study, it can be shown that the P80value of the ground product sharply decreased to a size of 0.60 mm or 40 mesh,then leveled off, working at 96% of the critical speed, with a Cataractingmechanism and dominant impact fracture, then gradually decreased after 60 to 80minutes of grinding time. The study of milling processes with variations in ball milldiameter showed that the optimal rate of formation of fine particles, P80 = 0.63mm, was achieved with a variation in ball mill diameter of 40 mm with a 20-minutetime, then for finer particles, P80 = 0.38 mm, using a ball mill diameter of 20 mmwith a 20-minute time."