Pelepasan ion fluor dalam mencegah timbulnya karies sekunder pada restorasi semen ionomer kaca
S emen ionomer kaca terbentuk dari reaksi antara bubuk kaca alumino silikat yang mengandung fluorida dengan asam poliakrilat. Seperti pada semen silikat, keuntungan yang jelas pada semen ionomer kaca adalah pelepasan ion fluor dengan cara difusi. Sehingga meningkatkan jumlah fluor dan daya tahan terhadap karies email yang berdekatan dengan restorasi. Ion fluor paling banyak dilepaskan pada waktu 24 jam pertama, dimulai dari proses pengadukan kemudian akan menurun secara bertahap setelah 2-3 hari kemudian. Dalam waktu satu sampai dua minggu jumlah ion fluor yang dilepaskan sudah stabil, menunjukkan perubahan tetapi secara perlahan mengalami penurunan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pelepasan ion fluor dari semen ionomer kaca, cukup efektif untuk menghambat terjadinya karies sekunder secara in vitro.
A glass ionomer cement is formed from the reaction of calcium aluminosilicate glass powder containing fluoride and a polyacrylic acid. A clear advantage offered by glass ionomer cements is one similar to that of the silicate cements, namely of releasing, by diffusion, fluoride ions. We see thus a substantially increase of the amount of fluoride and, consequently, the resistance to caries of the enamel adjacent to restorations with such cements. The amount of fluoride released is highest during the first 24 hours, beginning with the mixing, and it dramatically decreases over the next 2 or 3 days. Within 1 or 2 weeks, the amount released stabilizes, showing little change, but continues to decrease slowly. Several studies have demonstrated that fluoride release from glass ionomer cement, is effective in inhibiting secondary caries in vitro.