Analisis perbandingan pengelolaan limbah fasilitas pelayanan kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat: berdasarkan data Rifaskes 2019
L imbah fasilitas kesehatan terus meningkat, hal ini diperparah dengan pandemi COVID-19. Dalam pengelolaannya, juga timbul permasalahan kualitas pengelolaan yang tidak merata. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi yang membandingkan status pengelolaan limbah puskesmas di provinsi DKI Jakarta (gold standard) dan provinsi Jawa Barat.METODEPenelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross- sectional mengunakan data Rifaskes 2019. Jumlah layanan primer (puskesmas) yang diteliti berjumlah 1382 yang terdiri dari 313 puskesmas di DKI Jakarta dan 1069 di Jawa Barat. Analisis perbandingan pengelolaan limbah pada kedua provinsi dilakukan dengan uji Mann-Whitney UHASILTerdapat perbedaan yang signifikan dari proses pemilahan limbah padat (p- value:0,000) antara puskesmas di provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. Hal yang sama ditunjukkan pula pada proses pengolahan limbah medis (p-value:0,013), pengelolaan limbah cair (p-value:0,000), dan keseluruhan total nilai pengelolaan limbah (p- value:0,001). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada proses penyimpanan sementara limbah B3 antara kedua provinsi. Secara keseluruhan total nilai pengelolaan limbah di provinsi DKI Jakarta memiliki nilai baik yang lebih tinggi (80,7% vs 70,2%). KESIMPULAN DAN SARANPengelolaan limbah puskesmas di provinsi DKI Jakarta lebih baik dibandingkan provinsi Jawa Barat. Diharapkan pemerintah provinsi Jawa Barat memberikan perhatian lebih terhadap pengelolaan limbah di puskesmas Jawa Barat.
W aste from healthcare facilities continues to increase, this condition is exacerbated by the COVID-19 pandemic. In its management, there are also problems of uneven management quality. Therefore, it is necessary to conduct an evaluation that compares the waste management of community health centers in DKI Jakarta (gold standard) and West Java provinces.METHODThis study is an analytical observational study with a cross-sectional approach using 2019 Rifaskes data. A total of 1382 community health centers were studied, consisting of 313 in DKI Jakarta and 1069 in West Java. Comparative analysis of waste management was carried out using the Mann-Whitney U testRESULTSThere was a significant difference in the solid waste segregating process (p-value: 0.000) between the community health centers in DKI Jakarta and West Java. The same results were also shown in the medical waste treatment process (p-value: 0.013), liquid waste management (p-value: 0.000), and the total value of waste management (p-value: 0.001). In the temporary storage of hazardous waste, there is no significant difference between DKI Jakarta and West Java. Overall, the total value of waste management of community health centers in DKI Jakarta province tends to have good scores (80.7% vs. 70.2%).CONCLUSIONS AND SUGGESTIONSCommunity health centers in DKI Jakarta has a higher proportion of good scores. The West Java Provincial government is expected to give greater attention to waste management in West Java community health centers.