Pengukuran jarak antara sudut bibir ke dagu dan dasar hidung ke pupil mata berdasarkan proporsi mas wajah : kajian pada mahasiswa ras asiatic- mongoloid FKG USAKTI
D alam pembuatan geligi tiruan pada kasus kehilangan dimensi vertikal, perlu menentukan DVO (dimensi vertikal oklusi) dan oklusi sentrik. Penentuan DVO yang tidak benar dapat berpengaruh terhadap fungsi mastikasi, fonetik, estetik, kenyamanan, penelanan, stabilitas gigi tiruan, dan sendi temporomandibula. Proporsi mas vvajah yang dikemukakan oleh Mack merupakan salah satu cara dalam menentukan DVO. DVO proporsi mas wajah pada penelitian ini adalah pengukuran jarak antara sudut bibir ke dagu dan jarak antara dasar hidung ke pupil mata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati dalam oklusi sentrik apakah terdapat persamaan antara kedua jarak tersebut. Materi dan metode : Populasi peneltian ini adalah mahasiswa FKG USAKTI ras asiatic- mongoloid etnik Tionghoa Indonesia. Besar sampel terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan yang memenuhi kriteria sampel; neutroklusi, tidak ada kehilangan gigi, tidak pernah dilakukan perawatan orto, wajah nonnal dan simetris. Pengukuran kedua jarak menggunkan Willis bite gauge dalam satuan milimeter. Hasil : Rerata dan simpang baku jarak sudut bibir ke dagu pada laki-laki (46,50 ± 2,121), perempuan (44,40 ± 2,413), dan seluruh sampel (44,85 ± 2,758) dan jarak dasar hidung ke pupil mata pada laki-laki (46,30 ± 2,312), perempuan (44,70 ± 2,359), dan seluruh sampel (45,50 ± 2,417). Data dianalisa dengan uji-t dua sampel berpasangan dan didapatkan hasil; laki-laki p = 0,555, perempuan p = 0,081, seluruh sampel p = 0,108. Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kedua jarak. Kesimpulan: Jarak antara sudut bibir ke dagu dan jarak antara dasar hidung ke pupil mata pada jenis kelamin laki-laki, perempuan, atau pada seluruh sampel tidak ada perbedaan bermakna pada etnik Tionghoa Indonesia. Sehingga dapat dijadikan salah satu cara penentuan DVO pada geligi tiruan.
I n constructing dentures, lost of VD (vertikal dimension) cases needed to determine VDO (vertical dimenson of occlousion) and centric occlusion. Determining improper VDO may affect mastication,phonetics,aesthetics, swallowing, denture’s stability, and TMJ. The golden proportion of face from Mack is one of the way for determining VDO. The golden proportion of face VDO in this research is the distance between ROL-LMM (rima ora line of the lip to the low margin of the mandible) and the distance UN-PE (close under the nose to the pupil of the eye). The objective of this study was to observe in centric occlusion whether there are similarities between the two distances. Material and method : the population of this study was asiatic-mongoloid student ethnic Chinese Indonesian from Trisakti University Faculty of Dentistry. Samples consisted 10 male students and female students who fulfil sample’s criteria; neutroklusi, no loss of teeth, never use orthodontic treatment normal and symmetrical faces.The measurement using Willis bite gauge in millimeter. The result: The mean and standard deviations distance ROL-LMM in male (46.50 ± 2.121), female (44.40 ± 2.413), and the entire sample (44.85 ± 2.758) and UN-PE at male (46.30 ± 2.312), female (44.70 ± 2.359), and the entire sample (45.50 ± 2.417). The data were analyzed using t-test two paired samples and the results obtained; male p = 0.555, female p = 0.081, all samples p = 0.108. This study showed there wras no significant difference between the two distances. Conclusion: the distance between ROL-LMM and the distance UN-PE on gender male, female, or in the whole sample there are no significant differences in ethnic Chinese Indonesian. So that may be one way of determining DVO in constructing dentures.