Pencampuran bahan bakar solar dan air menggunakan zat aditif dengan teknologi nano serta uji kinerja dan emisinya pada mesin diesel
K ebutuhan energi dimasa sekarang selalu meningkat setiap tahunya. DiIndonesia karena kebutuhan akan bahan bakar diesel tinggi, Negara ini masihmengimpor bahan bakar diesel untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi apabiladapat berhemat bahan bakar diesel tentunya akan mengurangi kebutuhan bahanbakar dari luar negri. Kemudian, Karena penggunaan bahan bakar yang tinggimengakibatkan masalah pada lingkungan hidup terutama pencemaran udara.Bahan bakar diesel dan air dicampur menggunakan zat aditif sebagai pengikat airdidalam bahan bakar diesel (solar). Proses pencampuran menggunakan pengaduksentrifugal dan bahan bakar emulsi diproses dengan nanomizer untuk mengubahukuran dari makro ke nano. Selama pengujian bahan bakar spesifik (sfc),kecepatan mesin 1500rpm dengan beban bervariasi mulai dari 1000W,2000W,dan 3000W. Emisi gas buang juga ditinjau terutama kadar opasitas dari hasilpembakaran. Hasil dari penelitian ini menunjukan pada beban maksimum 3000W,solar air nano dengan kandungan air 10% lebih irit 3,95% dibanding dengan solarmurni pada pengujian 1, pada pengujian 2 solar air nano lebih boros 1,6% padabeban 3000W dibanding dengan solar murni. Emisi solar air nano menghasilkanopasitas 0%. Harga solar air nano lebih murah 7,25% dibanding dengan solarmurni.
E nergy needs in the present always increase every year. In Indonesiabecause of the high demand for diesel fuel, this country still needs diesel fuel tomeet those needs. So, diesel fuel can be saved. Will eliminate the need for fuelfrom abroad. Then, due to higher fuel use problems in the environment especiallyair pollution.Diesel fuel and water are mixed using additives as a water binder in diesel fuel(diesel). The mixing process uses centrifugal stirrers and emulsion fuels areprocessed with nanomizers to change the size from macro to nano. Duringspecific fuel testing (sfc), engine speeds of 1500rpm with loads varying from1000W, 2000W and 3000W. Exhaust gas emissions are also reviewed especiallythe level of opacity from combustion. Exhaust emissions are also reviewed mainlyfrom the yield content. The results of this study show that at a maximum load of3000W, nano air solar with air composition 10% more efficient 3.95% comparedto pure solar at test 1, at test 2 nano air solar is more wasteful 1.6% at 3000W loadcompared to solar pure. Solar nano water emissions produce 0% opacity. Theprice of solar nano water is 7.25% cheaper than pure diesel.