Penyisihan Fe dan Mn dalam air tanah menggunakan adsorben kulit pisang kepok
S umber air bersih salah satunya adalah air tanah. Pencemaran air tanah yang banyak ditemukan adalah logam besi (Fe) dan mangan (Mn). Salah satu metode yang digunakan dalam menyisihkan kandungan Fe dan Mn adalah dengan proses adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik adsorben kulit pisang kepok, mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan dan waktu kontak optimum, mengetahui kemampuan penyisihan logam besi (Fe) dan mangan (Mn) dilihat dari isotherm dan kinetika adsorpsi serta analisis penerapan unit pengolahan. Kulit pisang kepok dikeringkan dibawah sinar matahari, kemudian dikarbonisasi dengan tanur pada suhu 400oC selama 30 menit. Setelah proses karbonisasi, serbuk karbon diayak dengan ukuran 100 mesh lalu diaktivasi menggunakan H2SO4 20% selama 24 jam. Proses adsorpsi dilakukan dalam skala batch menggunakan jartest, variasi kecepatan pengadukan 100 dan 150 rpm, variasi waktu kontak 15, 30, 45, 60, 75, 90 menit. Karakteristik adsorben kulit pisang kepok diperoleh kadar abu sebesar 7,67%, kadar air 4,38% dan daya serap iod 825,045 mg/g. Kecepatan pengadukan optimum yaitu 150 rpm dengan waktu kontak optimum 60 menit mampu menyisihkan logam Fe dengan konsentrasi effluen 0,2726 mg/L dan logam Mn diperoleh waktu optimum 30 menit dengan konsentrasi effluen 0,368 mg/L. Kinerja adsorben kulit pisang kepok diperoleh penyisihan terbesar pada Fe sebesar 87,23% dan Mn sebesar 81,27%, model isotherm mengikuti Freundlich dengan nilai R2 untuk logam Fe 0,996 dan logam Mn 0,9916. Kinetika adsorpsi mengikuti model kinetika orde 2 dengan nilai R2 untuk logam Fe 0,9992 dan logam Mn 0,998. Analisis penerapan adsorben kulit pisang kepok dirancang untuk satu rumah dengan konsumsi air 136 ltr/hari, dimensi reaktor diameter 60 cm, tinggi 120 cm
O ne of the sources of clean water is groundwater. The most common groundwater contamination is Fe and Mn metals. One of the methods used to reduce Fe and Mn content in groundwater is the adsorption process. This study aims to determine the characteristics of the adsorbent of kepok banana peels, determine the effect of stirring speed and optimum contact time, determine the removal ability of Fe and Mn seen from the isotherm and adsorption kinetics as well as analysis of the application of the processing unit. Kepok banana peels were processed by drying in the sun, then carbonized using a furnace at 400oC for 30 minutes. After the carbonization process, the carbon powder was sieved with a size of 100 mesh and then activated using 20% concentration of H2SO4 for 24 hours. The adsorption process was carried out on a batch scale using jartest with variations speed of 100 and 150 rpm with variations in contact time of 15, 30, 45, 60, 75, 90 minutes. The adsorbent characteristics of the kepok banana peel obtained ash content of 7.67%, water content of 4.38%, and an iodine absorption capacity of 825,045 mg/g. The results showed that the optimum stirring speed of 150 rpm with an optimum contact time of 60 minutes was able to remove Fe metal with an effluent concentration of 0.2726 mg/L and Mn metal obtained an optimum time of 30 minutes with an effluent concentration of 0.368 mg/L. The performance of the kepok banana peel adsorbent obtained the largest removal of Fe by 87.23% and Mn by 81.27%, the isotherm model followed Freundlich with R2 value for Fe metal 0.996 and R2 value for Mn metal 0.9916. Meanwhile, the adsorption kinetics followed the second order kinetics model with R2 value for Fe metal of 0.9992 and for Mn metal 0.998. The analysis of the application of the kepok banana peel adsorbent is designed for one house with a water requirement of 136 liters/day with a reactor dimension of 60 cm in diameter, 120 cm in height