Pengaruh orientasi dan ketinggian lantai bangunan terhadap sensasi kenyamanan termal berdasarkan PMV (Predicted Mean Vote) di lantai 6, 7, dan 9 Gedung C FTSP Universitas Trisakti
S ensasi kenyamanan termal memiliki pengaruh terhadap produktivitas dan kesehatan manusia dalam berkegiatan di dalam ruangan. Seperti pada Gedung C yang merupakan gedung dengan fungsi pendidikan yang digunakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, sehingga kondisi termal yang tidak nyaman dapat menurunkan produktifitas kerja penghuninya. Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa orientasi dan ketinggian lantai bangunan memiliki hubungan terhadap sensasi kenyamanan termal. Standar ASHRAE-55 menetapkan ukuran-ukuran standar untuk jenis kegiatan (metabolic rate) dan pakaian (clothing level) yang dijadikan acuan ketika memprediksikan sensasi kenyamanan termal berdasarkan PMV (Predicted Mean Vote). PMV adalah index yang mengindikasikan sensasi termal yang dirasakan oleh manusia pada skala +3 (panas) sampai -3 (dingin).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh orientasi dan ketinggian lantai bangunan terhadap sensasi kenyamanan termal pada lantai 6,7,dan 9 Gedung C FTSP Universitas Trisakti berdasarkan PMV. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan alat ukur digital multi meter dan heatstress meter, yang selanjutnya diolah dengan menggunakan PMV melalui CBE Thermal Comfort Tool . Hasil penelitian menunjukan bahwa: orientasi dan ketinggian lantai bangunan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sensasi kenyamanan termal. Semakin tinggi lantai bangunan maka prediksi sensasi termal rata-rata berada pada kisaran hangat-panas, namun di bagian barat dan selatan indeks PMV menunjukkan sensasi dominan netral-sedikit hangat.
T he sensation of thermal comfort has an influence on human productivity and health in indoor activities. As in Building C, which is a building with an educational function used by the Faculty of Civil Engineering and Planning at Trisakti University, Grogol, West Jakarta, that uncomfortable thermal conditions can reduce the work productivity of its residents. Several studies say that the orientation and height of the building floor influence the sensation of thermal comfort. The ASHRAE-55 standard sets standard measures for the type of activity (metabolic rate) and clothing level that are used as a reference when predicting the sensation of thermal comfort based on PMV (Predicted Mean Vote). PMV is an index that indicates the thermal sensation felt by humans on a scale of +3 (hot) to -3 (cold).This study aims to analyze the effect of sun orientation and height of the building floor on the sensation of thermal comfort on 6, 7, and 9 floors of Building C FTSP Trisakti University based on PMV. The study used descriptive quantitative methods with digital multi-meter and heat stress meter as tools, which were then processed using PMV through the CBE Thermal Comfort Tool. The results showed that: the orientation and height of the building floor had no significant effect on the sensation of thermal comfort. The higher the floor of the building, the average thermal sensation was in the range of warm-hot, but in the west and south, the PMV index showed a dominant neutral-slightly warm.