Pengaruh temperatur terhadap kinerja alat Ammonia Stripping
L imbah cair yang berasal dari buangan industri dan rumah tangga pada umumnya mengandung polutan amoniak, demikian pula dengan limbah cair yang berasal dari industri pupuk. Limbah cair yang mengandung amoniak jika dibuang begitu saja dapat membahayakan masyarakat sekitar karena anioniak dapat menyebabkan bau, iritasi kulit, mata, dan gangguan pemafasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penurunan konsentrasi amoniak di efluen limbah cair untuk menghindari kondisi-kondisi yang tidak diinginkan.Salah satu alternatif pengolahan limbah cair yang mengandung amoniak pada penelitian ini dilakukan secara fisik, yaitu dengan cara ammonia stripping by pressure reduction dan kenaikan temperatur untuk memisahkan gas terlarut dari fase cair ke fase gas. Cara ini diharapkan dapat membuat kondisi yang menguntungkan bagi proses ammonia stripping.Pada penelitian ini dilakukan variasi temperatur yaitu 25 - 40 °C, tekanan 202,6 dan 918 mbar, C = 30 — 90 mg/1 pada waktu tinggal (td) 18,4 detik, serta temperatur 25 - 40 °C, C = 30 — 50 mg/l, tekanan 202,6 mbar pada waktu tinggal (td) 28,11 detik. Konsentrasi amoniak yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode Nessler-spektrofotometri dengan panjang gelombang 407,2 nm.Berdasarkan hasil penelitian, efisiensi penurunan konsentrasi amoniak meningkat seiring dengan peningkatan temperatur, yaitu dari temperatur 25 — 35 °C, dengan titik optimum pada temperatur 35 °C. Pada temperatur 40 ‘C efisiensi penurunan konsentrasi amoniak menurun, haI ini disebabkan karena pemanasan yang tidak merata pada kolom jejal. Semakin tinggi temperatur operasi, distribusi temperatur pada kolom jejal semakin tidak merata.Pada C = 40 mg/l dengan waktu tinggal (td) 18,4 detik kenaikan temperatur sebesar 5 °C akan meningkatkan easiensi sebesar 1,5 % pada kisaran temperatur 25 — 35 °C, dan 5 % pada waktu tinggal (td) 28,11 detik, sedangkan penambahan waktu tinggal (td) meningkatkan efisiensi penurunan konsentrasi amoniak sebesar 8 % pada temperatur 25 °C dan 15 % pada temperatur 35 °C.Referensi : 18 (1970 — 2000)
W aste water from industrial and housing generally contents of ammonia , so is waste water from fertilizing industry. Waste water which contents of ammonia if just released without any treatment can endanger environment because ammonia can emerge odour, skin and eye irritation and inhalation disturbance. Because of that, it is necessary to degrade ammonia concentration in waste water effluent.One of ammonia waste water treatment alternative in this research is done physically, by ammonia stripping with pressure reduction and temperature increasing to separate dissolved gas from fluid phase to gas phase. By doing this variation, is expected there are advantages for ammonia stripping process.In this research, temperature variation is done on 25 — 400C, pressure on 202.6 and 918 mbar, C = 30-90 mg/l on detention time 18.4 seconds, also on temperature 25 - 400C, pressure on 202.6 mbar, C = 30-50 mg/l on detention time 28.11 seconds. Ammonia concentration is got from observation result that analysed using Nessler- spectrofotometric Method with amplitude 407.2 rim.According to research result, efficiency of ammonia concentration degradation increasing with temperature increase, that is on temperature 25-35°C, with peak point on temperature 350C. On temperature 400C, efficiency of ammonia concentration is decreased. This phenomena is caused by unequal heat on packed tower. Higher operation temperature, temperature distribution on packed tower is getting unequal.On C = 40 mg/1 with detention time 18.4 seconds, increasing temperature 5oC will increase efficiency 1,5 % on temperature range 25-35°C and on detention time 28.11 seconds will increase efficiency 5 % on the same temperature range. Addition on detention time will increase efficiency concentration ammonia degradation 8 % on temperature 25°C and 15 % on temperature 35°C.