Perencanaan pengembangan system distribusi air bersih di kota kecamatan Subang sampai dengan tahun 2020
P erencanaan pengembangan system distribusi air bersih di kota Kecamatan Subang melayani 11 Kelurahan. Perencanaan ini terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap I periode 2000 – 2010 dan tahap II periode 2010 – 2020. Metode yang terpilih dalam perhitungan proyeksi penduduk padatahun perencanaan adalah Metode Geometrik Increase.Berdasarkan dari data-data yang ada diperoleh faktor hari maksimum sebesar 1, dan faktor jam puncak sebesar 1,24.Pada akhir tahap I, cakupan pelayanan meningkat dari 17,29 % (18,646 jiwa) menjadi 41 % (46,416 jiwa), kemudian ditingkatkan lagi menjadi 65 % (77,822 jiwa) hingga akhir tahap II yang diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi dari 136 1/detik menjadi 220 1/detik.Karena kondisi topografi yang yang menguntungkan secara hidrolis, maka sistem pengaliran yang dipakai yaitu sistem gravitasi. Dalam perencanaan hingga akhir tahun 2020, diperlukan penambahan pipa jenis PVC dengan diameter 75 – 300 mm dengan total panjang pipa distribusi adalah 20.274 m.Pada tahap I (2000 – 2010) dibangun sebuah reservoir baru dengan volume 200 m^3 yang terdapat di Kelurahan Parung. Sumber air yang digunakan hingga akhir tahun 2020 adalah mata air Warungloa dengan debit 60 1/detik dan mata air Cibulakan yang berada di desa Gunung Tua dengan debit 787 1/detik.Total anggaran biaya dalam merencanakan jaringan pipa distribusi air bersih di Kota Kecamatan Subang pada akhir tahap perencanaan 2020 yaitu sebesar Rp. 9.016.770.329,-00 dengan biaya investasi perjiwa terlayani sebesar RP. 115.864,-00 atau Rp. 463.897,-00 / SR.
P lanning for the development of a clean water distribution system in the city of Subang District serves 11 Kelurahan. This planning consists of 2 stages, namely stage I for the period 2000 – 2010 and stage II for the period 2010 – 2020. The method chosen in calculating population projections in the planning year is the Geometric Increase Method.Based on the existing data, the maximum day factor is 1, and the peak hour factor is 1.24. At the end of phase I, service coverage increased from 17.29% (18,646 people) to 41% (46,416 people), then increased again to 65% (77,822 people) until the end of phase II accompanied by an increase in production capacity from 136 1/second to 220 1/second.Due to favorable topographical conditions hydraulically, the drainage system used is the gravity system. In planning until the end of 2020, it is necessary to add PVC pipes with a diameter of 75 – 300 mm with a total length of distribution pipe of 20,274 m.In phase I (2000 – 2010) a new reservoir with a volume of 200 m^3 was built in Parung Village. The water sources used until the end of 2020 are the Warungloa spring with a debit of 60 1/second and the Cibulakan spring in Gunung Tua village with a flow of 787 1/second.The total cost budget in planning the clean water distribution pipeline network in Subang District City at the end of the 2020 planning stage is Rp. 9,016.770,329,-00 with an investment cost per person served of RP. 115.864,-00 or Rp. 463.897,-00 / SR.