Aktivitas anti bakteri madu Indonesia terhadap kuman staphilococcus aureus dan pseudomonas aeruginosa
L atar belakangMadu merupakan salah satu jenis makanan yang menyehatkan.Beberapa fungsi madu adalah sebagai penambah energi, asupan alami, antioksidan dan dapat digunakan sebagai obat. Salah satu fungsi madu dapat sebagai obat topikal untuk penderita ulkus diabetikum, luka bakar dan infeksi kulit lainnya.MetodeJenis penelitian ini yaitu eksperimental invitro menggunakan madu dan 2 jenis bakteri uji. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penggunaan madu sebagai pengobatan komplementer dan menilai efek anti bakteri yang terkadnung di dalam madu terhadap bakteri uji. Madu yang digunakan adalah madu Indonesia yang dibandingkan dengan madu Yordania, dengan bakteri uji Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus menggunakan metode cakram difusi.HasilDalam pemantauan selama 24 jam dengan konsentrasi madu mulai dari 20%- 100%, hasil yang didapatkan rata-rata jumlah luas zona yang terbentuk pada madu Indonesia seluas 28,16 mm2 untuk bakteri Staphylococcus aureus dan 22,66 mm2 untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa. Madu Yordania memberikan zona hambatan seluas 28,04 mm2 untuk bakteri Staphylococcus aureus dan 13,44 mm2 untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa.KesimpulanKedua madu menunjukkan hasil yang baik pada biakan bakteri Staphylococcus aureus mulai dari konsentrasi terendah hingga konsentrasi tertinggi. Pada bakteri Pseudomonas aeruginosa madu Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan madu Yordania.
B ackgroundHoney is the one of the types of foods that are healthy for our body. Some of the functions of honey is as an energy, natural intake of anti oxidant and can be used as a medicine. In some case, honey used as a medicine for diabetic ulcer, burned injury, and other topical infection. There have been many research conducted to discover other function of honey. Including the contained in different types of honey.MethodsThis research using experimental in vitro design by using two different types of honeys. The goals for this research are to improve people for using honey as a complement medicine for skin lesion and measure the effectiveness of honeys to bacteria samples. Indonesian honey will be compared with Jordanian honey with bacterial sample Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa using disc diffusion methods.ResultIn 24 hours monitoring with minimum concentration starts from 20%-100% honey, the result obtained average number of zone formed at an Indonesian honey 28,10 mm2 for Staphylococcus aureus and 22,6 mm2 for Pseudomonas aeruginosa. While Jordanian honey delivers 28,04 mm2 for Staphylococcus aureus and 13,44 mm2 for Pseudomonas aeruginosa.ConclusionBoth of honey shows that they have antibacterial agent and it’s sensitive for Staphylococcus aureus starts from the lowest concentration until the highest concentration of honey. Meanwhile, Pseudomonas aeruginosa shows that Indonesian honey has a better antibacterial agent than the Jordanian honey.