Pengaruh posisi peletakan spesimen pada koil induksi terhadap nilai kekerasan yang dihasilkan
K eberhasilan pengerasan permukaan pada axle shaft dengan metodeinduction hardening dapat dilihat dari hasil pengujian nilai keras dan kedalamankekerasan efektifnya. Namun, kesalahan dalam pengaturan jarak antara koil induksidengan benda kerja (coil gap) seringkali mengakibatkan tidak tercapainyakedalaman kekerasan efektif yang diinginkan, sehingga produk menjadi gagal.Selain itu, waktu yang diperlukan untuk pengaturan parameter pada awal produksijadi lebih lama karena toleransi batas min-max coil gap yang digunakan sampaisaat ini masih belum ada.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan percobaaninduction hardening pada axle shaft yang terbuat dari baja grade S48C denganmemvariasikan parameter coil gap. Variasi coil gap yang digunakan yaiu 1,5 mm;2,5 mm; 3,5 mm; 4,5 mm; dan 5,5 mm. Selanjutnya dilakukan analisa komposisikimia, pengujian struktur mikro, dan pengujian kekerasan dengan menggunakanmetode Vickers Hardness Test.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kekerasan permukaan yaitu707-755 HV yang masih masuk standar 600-800 HV. Sedangkan hasil kedalamankekerasan efektif atau ketebalan lapisan keras yaitu 4,9-2,9 mm. Kemudian padaspesimen S1 yang memiliki jarak koil yang paling dekat dengan spesimen (coil gap1,5 mm) ditemukan retak.
T he success of surface hardening on the axle shaft by induction hardeningmethod can be seen from the results of testing the hardness value and the effectivehardness depth. However, errors in adjusting the distance between the inductioncoil and the workpiece (coil gap) often result in not achieving the effective hardnessdept as target, so that the product becomes a reject. In addition, the setting time atthe start of production is longer because the tolerance of the min-max coil gap limitthat is used until now is still not available.The method used in this research is to conduct induction hardeningexperiments on axle shafts made of S48C grade steel by varying the coil gapparameters. Variation of coil gap used is 1.5 mm; 2.5 mm; 3.5 mm; 4.5 mm; and5.5 mm. Furthermore, the analysis of chemical composition, microstructure testing,and hardness testing using the Vickers Hardness Test method.The results obtained show that the surface hardness number is 707-755 HVwhich is still in the 600-800 HV standard. While the results of the effective hardnessdepth is 4.9-2.9 mm. Then the S1 specimen that has the closest coil distance to thespecimen (coil gap 1,5 mm) is found cracked.