Hubungan antara kepatuhan diet dan kadar hemoglobin glikosilat pada pasien diabetes melitus tipe 2
D iabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang menyebabkan meningkatnya glukosa darah dari nilai normal (hiperglikemia). Salah satu faktor penting dalam mengendalikan DM adalah kepatuhan diet. Kepatuhan diet merupakan salah satu faktor untuk menstabilkan kadar glukosa darah menjadi normal dan mencegah komplikasi. Pengendalian DM dapat dinilai menggunakan pemeriksaan kadar hemoglobin glikosilat (HbA1c) karena lebih menggambarkan keadaan hiperglikemia dalam waktu yang lama. Kadar HbA1c pun juga sudah menjadi indikator untuk melihat keberhasilan terapi pada pasien DM tipe 2. Pemeriksaan HbA1c secara rutin dapat menggambarkan bagaimana kontrol glukosa darah pasien hingga berguna untuk mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang pada 111 pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Pengumpulan data dengan kuesioner Form Food Recall 24 jam dan data kadar HbA1c dari rekam medik pasien. Hasil perolehan data dilakukan dengan uji Chi-square menggunakan program SPSS versi 23. Uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet dan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 (p = 0,000). Terdapat hubungan antara kepatuhan diet dan kadar hemoglobin glikosilat pada pasien diabetes melitus tipe 2.
D iabetes mellitus (DM) is a disease which causes elevated blood glucose above normal (hyperglicemia). One of the important factor in controlling diabetes mellitus (DM) in patients is diet adherence. Dietary adherence is a factor to control blood glucose level into normal state and to prevent complication’s occurrences. Controlling DM could be measured by glycosylated hemoglobin (HbA1c) test because it’s more able to representate hyperglicemia condition in longer period. HbA1c has also become an indicator on achieving successful therapy among DM type 2 patients. HbA1c consistenly represent patient’s blood glucose level which is useful in order to prevent complications that might happen. This research is an analytic study with cross-sectional approach that includes 111 DM type 2 patients in Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Data was collected using 24 hour Food Recall form questionnaire and HbA1c level is obtained from medical record. Data analysis is done with Chi-Square test using SPSS 23rd version. Chi-square test shows that there is a relationship between dietary adherence and HbA1c concentration in patients with type 2 diabetes mellitus (p = 0,000). There is a relationship between dietary adherence and glycosylated hemoglobin concentration in patients with type 2 diabetes mellitus